Keberanian Munir dalam memperjuangkan HAM meresahkan sejumlah pihak. Dia pun menjadi incaran beberapa pihak di masa Orde Baru. Hal ini terbukti dari ancaman pembunuhan yang sering didapatnya.
Pada 7 September 2004, Munir meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke Amsterdam, Belanda. Sebelum meninggal, Munir beberapa kali mengeluh sakit perut, diare akut, hingga muntah-muntah.
Kala itu, seorang dokter dalam pesawat pun sempat mencoba menolong Munir. Sayangnya, aktivis tersebut menghembuskan napas terakhirnya dua jam sebelum mendarat di Bandara Schipol, Amsterdam.
Demikian kronologi kasus Munir aktivis HAM yang dikaitkan Muchdi PR oleh Hacker Bjorka, mulai dari perjuangan, profil atau biodata hingga apa kesimpulan kasus.***