Hingga akhirnya, pada malam 17 bulan Ramadhan, Rasulullah SAW didatangi malaikat Jibril sembari berkata “Iqra” atau bacalah.
Nabi Muhammad SAW pun mejawab dirinya tidak pandai dalam membaca. Malaikat kemudian menarik dan mendekap Rasulullah SAW.
Hal tersebut terjadi berulang tiga kali hingga akhirnya Jibril menyampaikan wahyu berupa Al Alaq ayat 1-5, yang bunyinya:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."
Baca Juga: Perbedaan Lailatul Qadar dan Nuzulul Qur'an serta Keutamaan
Untuk memperingati peristiwa penting umat Islam ini, ada beragam amalan yang bisa dilakukan saat Nuzulul Qur’an tiba. Salah satunya yaitu membaca Al-Qur’an.
Allah SWT berfirman akan melimpahkan rizki bagi orang-orang yang selalu membaca Al-Qur’an. Hal itu tertulis dalam surat Fatir ayat 29-30:
اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ لِيُوَفِّيَهُمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۗ اِنَّهٗ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ