Teks Ceramah Singkat Tentang Ikhlas, Cocok Kultum Tarawih, Subuh, Menjelang Berbuka yang Lucu dan menginspiras

- 16 April 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi - teks ceramah singkat tentang ikhlas, cocok kultum tarawih, subuh, menjelang berbuka di bulan Ramadhan dengan materi lucu dan menginspirasi.
Ilustrasi - teks ceramah singkat tentang ikhlas, cocok kultum tarawih, subuh, menjelang berbuka di bulan Ramadhan dengan materi lucu dan menginspirasi. /PEXELS/Mariakray

Seseorang yang ikhlas ibarat orang yang sedang membersihkan beras dari kerikil-kerikil dan batu-batu kecil di sekitar beras. Maka, beras yang dimasak menjadi nikmat dimakan. Tetapi jika beras itu masih kotor, ketika nasi dikunyah akan tergigit kerikil dan batu kecil.

Demikianlah keikhlasan, menyebabkan beramal menjadi nikmat, tidak membuat lelah, dan segala pengorbanan tidak terasa berat. Sebaliknya, amal yang dilakukan dengan riya’ akan menyebabkan amal tidak nikmat.

Pelakunya akan mudah menyerah dan selalu kecewa.Tetapi banyak dari kita yang beribadah tidak berlandaskan rasa ikhlas kepada Allah Swt, melainkan dengan sikap riya’ atau sombong supaya mendapat pujian dari orang lain. Hal inilah yang dapat menyebabkan ibadah kita tidak diterima oleh Allah Swt.

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Kultum Ramadhan 1443 Hijriah Tentang Orang yang Tidak Mendapat Rahmat Allah di Ramadhan

Hadirin rohimakumulloh

Menurut  bahasa, Ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih dari kotoran. Sedangkan menurut istilah, Ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain.

Oleh karena itu, bagi seorang muslim sejati makna ikhlas adalah ketika ia mengarahkan seluruh perkataan, perbuatan, dan jihadnya hanya untuk Allah, mengharap ridha-Nya, dan kebaikan pahala-Nya tanpa melihat pada kekayaan dunia, tampilan, kedudukan, kemajuan atau kemunduran. Dengan demikian Muslim tersebut menjadi tentara fikrah dan akidah, bukan tentara dunia dan kepentingan.

 Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku.” Dan yang berkarakter seperti itulah yang mempunyai semboyan “Allahu Ghayaatunaa”, yang artinya Allah adalah tujuan kami, dalam segala aktivitas dalam mengisi kehidupan.

Baca Juga: Jadwal TV RCTI Hari Ini 14 April 2022: Hafiz Indonesia, Kultum dan Ikatan Cinta Tayang Jam Berapa?

Hadirin rohimakumulloh

Halaman:

Editor: Bagus Aryo Wicaksono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah