عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، أَنَّ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ، كَانَ يَصُومُ أَشْهُرَ الْحُرُمِ . فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ " صُمْ شَوَّالاً " . فَتَرَكَ أَشْهُرَ الْحُرُمِ ثُمَّ لَمْ يَزَلْ يَصُومُ شَوَّالاً حَتَّى مَاتَ
Artinya: Seperti diceritakan dari Muhammad bin Ibrahim, Usamah bin Zaid terbiasa puasa di bulan-bulan suci. Rasulullah SAW kemudian berkata, "Puasalah di Bulan Syawal." Lalu dia melaksanakan puasa tersebut hingga akhir hayat (HR Sunan Ibnu Majah).
Pelaksanaan puasa Syawal bisa dikerjakan mulai tanggal 2. Nantinya, puasa sunah ini dapat dikerjakan secara dua4 motode, antara lain:
Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jakarta dan Sekitarnya 11 Ramadhan Rabu, 13 April 2022
A. Menjalankan puasa Syawal selama 6 hari berturut-turut, terutama pada awal bulan, misalnya, pada 2 hingga 7 Syawal.
8) Menjalankan puasa Syawal dengan cara terpisah-pisah. Misalnya, setelah tanggal 3 Syawal, kemudian melakukannya lagi pada 5, 9, 13, 21, dan 23 Syawal hingga genap 6 hari.
Berikut niat puasa Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shouma ghodin 'an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillaahi ta'aalaa
Artinya: Aku berniat puasa besok dari enam hari Syawal, sunnah karena Allah Ta'ala.