Contoh Khutbah Jumat Ramadhan Singkat yang Menyentuh Hati Tentang Amalan dan Keistimewaan Puasa Ramadhan

- 7 April 2022, 13:10 WIB
Ilustrasi contoh khutbah Jumat Ramadhan 2022 dari NU Online yang menyentuh hati tentang amalan dan keistimewaan puasa Ramadhan.
Ilustrasi contoh khutbah Jumat Ramadhan 2022 dari NU Online yang menyentuh hati tentang amalan dan keistimewaan puasa Ramadhan. /FREEPIK/wirestock

Artinya: “Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya.”

Hadits tersebut mengungkapkan bahwa ibadah puasa urusannya dengan Allah SWT. Allah yang memerintahkan, Dia pula yang mengatur segala sesuatunya. Tidak ada orang sakit atau bahkan mati karena puasa.

Justru yang terjadi orang bisa sakit atau bahkan mati karena makan terlalu banyak atau over dosis. Manfaat puasa juga diakui oleh dunia kedokteran yang dikenal dengan puasa medis selama waktu tertentu sebelum seorang pasien menjalani pemeriksaan darah di sebuah laboratorium.

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat untuk Kultum Ramadhan Tentang Arti dan Keutamaan Sholat Tarawih pada 10 Hari Pertama

وَيَغْفِرُ لَهُمْ فِيْ آخِرِ لَيْلَةٍ ، قِيْلَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ : اَهِيَ لَيْلَةُ اْلقَدَرِ ؟ ، قَالَ : لاَ ، وَلَكِنَّ الْعَامِلَ إِنَّمَا يُوَفَّى أَجْرُهُ إِذَا قَضَى عَمَلَهُ

Artinya: “Dan di akhir malam bulan Ramadhan Allah memberikan ampunan. Kemudian Rasul ﷺ. ditanya apakah itu malam Lailatul Qadar? Beliau. menjawab: “Bukan, hanya saja bagi orang yang beramal maka akan mendapatkan pahala ketika sudah usai mengerjakannya.”

Dalam keistimewaan kelima ini, Allah mengampuni orang-orang berpuasa pada setiap akhir malam, dan itu bukan merupakan lailatul qadar. Lailatul qadar adalah satu hal dan ampunan Allah pada setiap akhir malam di bulan Ramadhan merupakan hal lainnya.

Artinya Orang-orang berpuasa berhak mendapatkan ampunan sebagai imbalan ibadahnya kepada Allah SWT. Sedangkan Lailatul qadar diberikan kepada orang-orang tertentu sesuai dengan pilihan Allah sendiri. Maka beruntunglah mereka yang selain mendapatkan ampunan dari Allah tetapi juga mendapatkan kebaikan lailatul qadar yang nilainya lebih tinggi dari pada kebaikan seribu bulan.

Jika keistimewaan kelima ini dihubungkan dengan keistimewaan kedua diatas, yakni Malaikat memintakan ampunan kepada Allah untuk orang-orang yang berpuasa, maka menjadi klop dan jelas bahwa orang-orang berpuasa diampuni dosa-dosanya sebagaimana juga disabdakan Rasulullah SAW dalam hadits beliau yang diriwayatkan dari Abi Hurairah:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Halaman:

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah