Network
BERITA DIY - Simak teks kultum ceramah Ramadhan 1443 H tema keutamaan menahan amarah di bulan puasa 2022 beserta kisah menarik.
Teks kultum atau ceramah Ramadhan 1443 H biasanya dibacakan saat menjelang waktu berbuka puasa saat adzan maghrib berkumandang.
Sembari menunggu waktu diperbolehkannya makan dan minum, umat Islam dianjurkan untuk mengisinya dengan kegiatan yang positif seperti menyimak kultum atau ceramah Ramadhan 1443 H.
Berikut ini teks kultum ceramah Ramadhan 1443 H tema keutamaan menahan amarah di bulan puasa dilengkapi kisah menarik diangkat dari Khutabul Juma’ al-lati al-Qâha fil Masjidil Haram, Syaikh Abdullah bin Muhammad al-Khulaifi, hlm. 22-25:
Teks Kultum Ramadhan 1443
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأََرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
أَمَّا بَعْدُ:
فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
Baca Juga: Teks Kultum Singkat Menyambut Ramadhan 2022 bagi NU Mulai Berpuasa Esok Minggu, 3 April 2022
Jamaah kultum yang berbahagialah,
Hendaklah kita senantiasa menjaga ketaqwaan kita kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala dengan menjalankan perintah-perintah-Nya sesuai kemampuan kita dan menjauhi semua larangan-Nya.
Ketahuilah wahai saudara-saudaraku, Allâh Subhanahu wa Ta’ala yang telah menciptakan seluruh alam ini mewajibkan kita untuk berakhlak dengan akhlak terpuji dan melarang kita berakhlak dengan akhlak buruk dan tercela.
Di antara akhlak tercela yang harus kita hindari adalah perilaku melampiaskan amarah tanpa kendali.
Baca Juga: Teks Kultum Singkat Tentang Keistimewaan Bulan Ramadhan dan Keutamaan Puasa Wajib yang Menginspirasi
Suatu ketika salah seorang shahabat Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi beliau shallallahu ‘alaihi wa salam dan meminta nasihat ringkas tentang sesuatu yang bermanfaat baginya dalam urusan agama.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam menasihatinya agar tidak marah. Beliau Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam mengulanginya sampai tiga kali.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda,
لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لاَ تَغْضَبْ
“Janganlah kamu marah!” Lalu beliau Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam mengulang-ulang sabdanya "Janganlah kamu marah!” (HR. Bukhari)
Jamaah kultum yang dirahmati Allah SWT,
Perhatikanlah nasihat ringkas Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam kepada salah seorang sahabat yang memintanya.
Sahabat ini meminta nasihat ringkas agar mudah dihafal dan selanjutnya mudah diamalkan. Jika nasihat itu banyak, dia khawatir tidak bisa mengingatnya dengan baik sehingga juga tidak bisa mengamalkannya dengan baik.
Jawaban Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa salam yang diulang-ulang ini menunjukkan bahwa marah merupakan sumber keburukan, sebaliknya menahan amarah adalah pangkal berbagai kebaikan.
Dan ini bisa saksikan dalam banyak fakta kehidupan kita saat ini atau kehidupan orang-orang sebelum kita. Mengingat besarnya dampak buruk dari marah ini, maka tidaklah mengherankan kalau Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa salam mengulang-ulang nasihat tersebut.
Sementara di lain waktu, Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa salam juga memerintahkan kepada kaum Muslimin untuk menahan amarah dengan segala cara yang bisa dilakukan.
Dari amarah yang tidak terkendali sering bermunculan berbagai perilaku yang diharamkan syariat.
Baca Juga: Hadits tentang Puasa untuk Kultum Singkat Ramadhan 2022, Bahasa Arab dan Terjemahan Indonesia
Misalnya, mencela, menuduh orang dengan sesuatu yang tidak benar, melakukan perbuatan keji dan mungkar, mengucapkan sumpah yang tidak mungkin dilaksanakan karena bertentangan dengan ajaran Islam dan berbagai perbuatan buruk lainnya.
Termasuk sering berdampak pada keutuhan rumah tangga. Dan hampir bisa dipastikan, pelampiasan amarah yang tidak terkendali akan menimbulkan penyesalan yang berkepanjangan.
Baca Juga: Jadwal Acara TV RCTI Hari Ini 28 Mei 2021: Saksikan Amanah Wali S5, Dunia Terbalik, dan Kultum Sore
Itulah teks kultum ceramah Ramadhan 1443 H tema keutamaan menahan amarah di bulan puasa dilengkapi kisah menarik.***
