Network
BERITA DIY – Simak penjelasan penetapan jatuhnya 1 Ramadan 2022 dari keputusan maklumat Muhammadiyah dan pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia.
Organisasi Islam Muhammadiyah melalui Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah pada 14 Februari 2022 kemarin, menetapkan 1 Ramadan 1443 Hijriah akan jatuh bertepatan dengan Sabtu Pon, 2 April 2022 Masehi.
Hasil ini diperoleh berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang dengan hasil bahwa Jumat Pahing, 1 April 2022 mendatang akan bertepatan dengan 29 Syaban 1443 Hijriah, dan puasa Ramadan sudah bisa dilaksanakan keesokan harinya.
Selain menetapkan tanggal 1 Ramadan 1443 Hijriah, Muhammadiyah juga menetapkan tanggal 1 Syawal 1443 Hijriah akan jatuh pada Senin Pon, 2 Mei 2022 Masehi.
Dengan kata lain, Ramadan 2022 kali ini akan memiliki umur selama 30 hari menurut perhitungan Muhammadiyah.
Berdasarkan keputusan dari Muhammadiyah tersebut, pengikut Muhammadiyah sudah bisa mulai melaksanakan ibadah salat Tarawih pada Jumat malam, 1 April 2022 dan bisa segera melaksanakan ibadah puasa Ramadan pada hari Sabtu keesokan harinya.
Baca Juga: Conton Teks Kultum Singkat Ramadhan 2022, Mukodimah, Isi, hingga Dalil
Lebih rinci, berikut ketetapan PP Muhammadiyah Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 mengenai penetapan tanggal 1 bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah:
- 1 Ramadan 1443 H jatuh pada Sabtu, 2 April 2022
- 1 Syawal 1443 H jatuh pada Senin, 2 Mei 2022
- 1 Zulhijah 1443 jatuh pada Kamis, 30 Juni 2022
- Hari Arafah jatuh pada Jumat, 8 Juli 2022
- Idul Adha jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022
Berbeda dengan Muhammadiyah yang sudah lebih dahulu menetapkan tanggal 2 April 2022 sebagai 1 Ramadan 1443 Hijriah, pemerintah melalui Kementerian Agama hingga artikel ini dibuat belum memberikan penetapannya sendiri mengenai kapan dimulainya puasa Ramadan.
Biasanya untuk menentukan permulaan Ramadan dan Idul Fitri 1443 H, Kemenag akan menggunakan 2 cara, yaitu melalui metode hisab dan juga rukyatul hilal.
Cara penentuan awal puasa Ramadan dan Idul Fitri oleh Kemenag dilakukan dengan perhitungan matematis dan astronomis ditambah juga dengan pengamatan langsung terhadap penampakan bulan. Kemudian hasilnya akan diumumkan setelah sidang isbat.
Dilansir oleh BERITA DIY melalui Antara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan melaksanakan pengamatan hilal sebagai penentuan awal Ramadan 1443 Hijriah pada Jumat, 1 April 2022 mendatang.
Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono, menyampaikan konjungsi (ijtimak) bulan Ramadan 1443 Hijriah di Indonesia terjadi sebelum matahari terbenam pada hari Jumat, 1 April 2022 pukul 13:24 WIB atau 14:24 WITA atau 15:24 WIT.
Menurut Rahmat, Rukyat Hilal Ramadan 1443 Hijriah masih berpotensi kecil untuk terlihat atau diamati pada tanggal 1 April 2022 mendatang, berbeda dengan perhitungan Muhammadiyah.
Oleh karena itu, Rahmat menjelaskan bahwa ada baiknya umat Islam Indonesia untuk sebaiknya menunggu keputusan Menteri Agama Republik Indonesia yang baru akan mengumumkan penetapan 1 Ramadan 1443 Hijriah setelah mengadakan Isbat di Jumat, 1 April 2022 mendatang.
Demikian penjelasan mengenai penetapan 1 Ramadan 1443 H yang sepertinya akan berbeda pada bulan puasa kali ini, antara Muhammadiyah dan penetapan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama.***
