Biasanya, suatu kelompok atau suatu wilayah baru bisa membentuk herd immunity ketika 70 persen hingga 90 persen dari populasinya sudah kebal dari virus.
Berhentinya penularan suatu infeksi karena herd immunity dapat terjadi karena antibodi yang dimiliki oleh sebagian besar populasi tersebut bisa membunuh virus di dalam tubuh.
Dikutip dari website resmi Wolrd Health Organization atau WHO, who.int, pada 27 Februari 2022, sistem herd immunity ini akan terbentuk ketika sebagian besar populasi telah melakukan vaksinasi.
Vaksin akan melatih sistem imun dalam tubuh manusia untuk menciptakan protein yang dapat melawan penyakit. Sistem imun tersebut nantinya disebut antibodi.
Adapun presentase jumlah orang yang harus memiliki antibodi untuk membentuk herd immunity itu berbeda-beda tergantung dari tingkat penularan suatu penyakit.
Misal, untuk membentuk herd immunity atas penyakit campak, dibutuhkan 95 persen populasi yang divaksin atau diimunisasi sehingga 5 persen sisanya dapat selamat.
Kemudian, untuk polio, dibutuhkan sekitar 80 persen populasi yang kebal terhadap penyakit polio untuk menyelamatkan 20 persen sisanya.
Sementara ini, khusus untuk Covid-19, WHO sendiri masih mempelajari sistem herd immunity atau kekebalan kelompok karena tingkat penularan Covid-19 yang masih belum bisa dibaca.