Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Bacaan surat Ali Imran ayat 27:
تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Latin: Tụlijul-laila fin-nahāri wa tụlijun-nahāra fil-laili wa tukhrijul-ḥayya minal-mayyiti wa tukhrijul-mayyita minal-ḥayyi wa tarzuqu man tasyā`u bigairi ḥisāb
Artinya: Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.”
Baca Juga: Bacaan Doa Orang Sakit agar Cepat Sembuh Sesuai Ajaran Islam dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya
Lebih lanjut tafsir Kemenag pada surat Ali Imran ayat 26 adalah Allah SWT menyuruh Nabi Muhammad SAW untuk menyuarakan bahwa Dia merupakan Dzat Yang Mahasuci dan memiliki kekuasaan tertinggi serta Mahabijaksana akan tindakan-Nya yang sempurna.
Allah SWT memiliki kehendak pada apapun yang terjadi di dunia maupun kehidupan setelah mati. Dia berhak memuliakan seseorang seperti pangkat kenabian layaknya keluarga Ibrahim hingga mencabut kekuasaan dari orang-orang yang berpaling dari jalan-Nya yang lurus.
Pada tafsir Kemenag surat Ali Imran ayat 27, Allah SWT memiliki kuasa untuk menyebabkan waktu malam menjadi lebih panjang dan waktu siang menjadi lebih pendek. Hal ini biasa terjadi di negara-negara yang memiliki empat musim.
Baca Juga: Bacaan 2 Ayat Terakhir Surat Al Baqarah dan Keutamaannya Menurut Buya Yahya