Modusnya, Herry Wirawan mengiming-imingi para korban untuk membiayai pendidikan mereka hingga menjadi polwan.
Kenyataannya, bukannya mendidik, Herry Wirawan justru "menyiksa" para santriwati secara perlahan dan sistematis.
Baca Juga: Profil Herry Wirawan, Guru Pesantren Tersangka Pemerkosaan Santriwati: Biodata dan Akun Medsos
Bukan hanya melakukan tindak pemerkosaan, Herry juga memaksa para santriwati untuk jadi kuli bangunan di pesantren yang jadi kedoknya.
Anak-anak gadis berusia antara 13 hingga 17 tahun itu pun terpaksa mengerjakan kegiatan-kegiatan kasar yang seharusnya tidak mereka lakukan dengan terpaksa.
Lebih bejat dari itu, Herry Wirawan juga menjadikan bayi-bayi hasil aksi kejinya sebagai alat untuk meminta sumbangan anak yatim piatu.
Rasa takut yang dimiliki para santriwati dijadikan kesempatan Herry Wirawan untuk melancarkan kejahatan demi kejahatannya.
Herry Wirawan dilaporkan melakukan aksi cabulnya di berbagai tempat. Mulai dari pesantren, basecamp atau kediamannya, apartemen, dan beberapa hotel di Bandung.
Tak cuma menjadi predator seksual anak-anak di bawah umur, Herry Wirawan juga memperkosa anak-anak gadis tersebut saat mereka mengandung dan haid.