Baca Juga: Profil Jonathan Frizzy yang Digugat Cerai Sang Istri dengan Dugaan KDRT, Lengkap Karier dan Agama
Sebelum terjun di dunia psikologi, ternyata Kak Seto awalnya ingin berkuliah di fakultas Kedokteran. Kegagalannya masuk fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Universitas Indonesia membuatnya hijrah ke Jakarta meski tanpa keahlian apapun.
Kak Seto akhirnya berkuliah di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia atas saran dari Pak Kasur yang ia kenal sejak ia menjadi asisten pemilik Taman Kanak-kanak. Kak Seto menyelesaikan pendidikan Sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada 1981, Pendidikan Magister Bidang Psikologi Program Pascasarjana Universitas Indonesia pada 1989, dan meraih gelar Doktor bidang Psikologi Program Pascasarjana Universitas Indonesia pada 1993.
Nama Kak Seto kian dikenal saat mengisi acara Aneka Ria Taman Kanak-kanak bersama Henny Purwonegoro. Dalam acara itu, Kak Seto mendongeng, mengisi acara belajar sambil bernyanyi, dan bermain sulap bersama anak-anak.
Dituntut untuk selalu berpikir kreatif akhirnya membuat kak Seto berhasil menciptakan karakter Si Komo. Si Komo pun tercipta dalam bentuk boneka dan juga lagu. Karakter Si Komo menguat dan banyak dikenal.
Pada tahun 2007, Kak Seto mendirikan sekolah alternatif bernama Homeschooling Kak Seto atau disingkat HSKS.
Buah dari kreatifitas dan dedikasinya di dunia anak, membuat Kak Seto diganjar beberapa penghargaan, yakni:
- Men’s Obsession Award (2006)
- The Golden Balloon Award, New York; kategori Social Activity dari World Children’s Day Foundation & UNICEF (1989)