Hukum Sholat Idul Adha Sendirian di Rumah Menurut Penjelasan MUI

- 19 Juli 2021, 13:45 WIB
Ilustrasi sholat - Hukumnya sholat Idul Adha 1442 H dari rumah menurut penjelasan dari Majelis Ulama Indonesia
Ilustrasi sholat - Hukumnya sholat Idul Adha 1442 H dari rumah menurut penjelasan dari Majelis Ulama Indonesia /FREEPIK/rawpixel.com

BERITA DIY - Pemberlakukan PPKM Jawa-Bali yang masih berjalan sampai 20 Juli 2021 dan wacananya akan diperpanjang, mengakibatkan ditiadakannya pelaksanaan sholat Idul Adha 1442 H berjamaah di masjid.

Terlebih Kementerian Agama (Kemenag) sudah mengeluarkan Surat Edaran tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di Tempat Ibadah, Malam Takbiran, Shalat Idul Adha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Qurban.

Lewat SE tersebut, pemerintah mengimbau pada masyarakat agar melaksanakan sholat Idul Adha dari rumah. Hal ini juga sebagai upaya penekanan penularan Covid-19 dan perlindungan diri agar tidak terjadi kerumuman. Sehingga tidak menimbulkan kluster penyebaran virus baru.

Baca Juga: Idul Adha 2021: Cara Kurban Online Melalui Baznas Lengkap dengan Pilihan Hewan Kurban dan Kisaran Biayanya

Lantas bagaimana hukumnya jikalau melaksanakan sholat Idul Adha sendiri atau munfarid di rumah? Begini penjelasan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait Sholat Ied 1442 H dari rumah.

KH Mukti Ali Qusyairi, Anggota Fatwa MUI Pusat, menjelaskan bawasannya pelaksanaan sholat Idul Adha sendiri di rumah boleh-boleh saja.

Dari pendapat Imam Syafi’I, hukum sholat Idul Adha sendiri adalah sunnah muakkadah. Pandangan soal sholat Idul Adha harus selalu berjamaah di masjid, mungkin hanya asumsi dari sebagian masyarakat.

“Jadi, pelaksanaan (sholat Idul Adha) boleh dilakukan secara munfarid (sendiri), yakni tidak berjamaah,” terang Kiai Mukti Ali saat dihubungi NU Online lewat sambungan telepon, Jumat, 16 Juli 2021.

Baca Juga: Tata Cara Shalat Idul Adha Saat PPKM Darurat sesuai Panduan Surat Edaran Menteri Agama

Lebih lanjut, dalam kitab Hasyiyah Ibrahim al-Bajuri ala Fathil Qarib dituliskan bahwa tidak ada kewajiban melakukan sholat Idul Adha secara berjamaah di masjid.

Mengingat saat ini pandemi Covid-19 belum juga teratasi dan angka penyebarannya masih tinggi, opsi sholat Idul Adha berjamaah di masjid sementara ini bisa dihilangkan.

“Melakukan sholat Idul Adha di masjid itu lebih utama karena memuliakan masjid, kecuali bila ada udzur (halangan). Nah, sekarang kan udzurnya pandemi, kalau memaksakan untuk kumpul di masjid itu kan bisa bahaya,” kata Kiai Mukti Ali.

Bahkan suatu ibadah yang nilainya baik jika pelaksanaannya malah membahayakan orang lain atau menimbulkan mudharat (kerugian), hukumnya haram.

“Kalau berkumpul kemudian saling menularkan berarti kan membahayakan orang lain dan itu hukumnya haram,” lanjutnya.

Baca Juga: Idul Adha 2021: Hukum Kurban Online dan Rekomendasi Aplikasi untuk Qurban Online

Ditambah lagi keterangan dari buku Qawaid al-Fiqhiyyah (Kaidah-kaidah Fikih), adanya bahaya itu harus dihilangkan dan harus dihindari agar tidak membahayakan diri atau orang sekitar.

Malah dengan menjaga diri dari kerugian, momentum tersebut mendatangkan ganjaran penggantinya.

“Pertama, sholatnya sah meskipun munfarid. Kemudian dia juga mendapat pahala karena berusaha untuk tidak membahayakan orang lain dan dirinya sendiri,” penjelasan KH Mukti Ali soal hukum sholat Idul Adha di rumah.

Terakhir, dari MUI juga menyampaikan bahwa inti dari lebaran Idul Adha ini adalah memohon ampunan dalam rangka menambah ketaatan kepada Allah SWT.***

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x