Profil Wali Songo Lengkap dengan Nama Asli, Daerah, Strategi Dakwah, dan Keistimewaannya

- 6 Mei 2021, 16:48 WIB
Wali Songo.
Wali Songo. /Tangkapan layar YouTube/Didi Amrulloh

BERITA DIY - Sejarah agama islam di Indonesia tak lepas dari peran dakwah kesembilan wali Allah atau yang disebut sebagai Wali Songo.

Wali Songo merupakan penyebar agama Islam pada abad ke 14 di tanah Jawa. Dalam penyebarannya, Wali songo memiliki metode tersendiri dalam proses penyiaran agama Islam, yakni mengajak masyarakat masuk islam tanpa paksaan.
 
Meskipun daerah dakwahnya meliputi Pulau Jawa, namun nama kesembilan wali ini sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia.
 
 
Mereka meninggalkan bukti dan jejaknya perjalannan dakwahnya seperti melalui karya-karya-karya, hingga petilasan.
 
Dikutip dari Buku Pintar Seri Junior, H.M Iwan Gayo (2006) berikut asal mula sembilan nama Walisongo:
 
1. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
 
Syarif Hidayatullah adalah sunan yang berperan dalam penyebaran islam di wilayah jawa barat. Khususnya di daerah Cirebon. Syarif Hidayatullah mendapat gelar sebagai Sunan Gunung Jati. 
 
Sunan Gunung Jati merupakan pendiri dinasti kesultanan Banten.  Sunan Gunung Jati pernah melakukan penyerangan kepada Sunda Kelapa pada tahun 1527 dibawah pimpinan Fatahillah panglima perang kesultanan Demak yang juga membantu Sunan Gunung Jati.
 
 
2. Sunan Ampel (Raden Rahmat) 
 
Sunan Ampel atau yang memilki nama asli Raden Rahmat beliau memulai dakwahnya dari sebuah pesantren yang didirikan di Ampel Denta (dekat Kota Suarabaya). Karenanya beliau dikenal sebagai pembina pondok pesantren pertama di Jawa Timur. Sederet murid-muridnya yakni diantaranya Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat adalah murid-muridnya Sunan Ampel.
 
3. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
 
Selain dikenal dengan nama Maulana Malik Ibrahim, Sunan Gresik juga dikenal dengan nama Maulana Magribi (Syekh Magribi). Karena beliau diduga berasal dari wilayah Magribi (Afrika Utara). 
 
 
Namun hingga kini belum diketahui secara pasti sejarah tempat dan tahun kelahiranya, beliau diperkiarakan lahir sekitar pertengahan abad ke 14, Beliau merupakan guru para wali, Sunan Gresik termasuk orang pertama yang masuk ke pulau Jawa dan berasal dari keluarga muslim yang taat, belajar agama Islam sejak kecil.
 
4. Sunan Bonang (Raden Makhdum)
 
Sunan Bonang menyebarkan agama Islam dengan metode akulturasi dengan kebudayaan masyarakat Jawa yang menggemari yakni wayang dan musik gamelan. Hal tersebut beliau menciptakan gending-gending yang memilki nilai-nilai keislaman. Setiap bait-bait lagu diselingi dengan ucapan dua kalimat syahadat (syahadatain) sehingga musik gamelan yang mengiringinya kini dikenal dengan istilah sekaten.
 
5. Sunan Giri (Raden Paku)
 
Sunan Giri yang bernama asli Raden Paku adalah putra Maulana Ishak. Beliau ditugaskan oleh Sunan Ampel untuk menyiarkan agma Islam di Blambangan. Sunan Giri pernah belajar di pesantren Ampel Denta lalu setelah dewasa, melalukan perjalanan haji bersama Sunan Bonang. 
 
6. Sunan Drajat (Raden Qasim)
 
Sunan Drajat dikenal sebagai seorang wali yang berjiwa sosial tinggi. Beliau banyak memberikan pertolongan kepada yatim piatu, fakir miskin, dan orang sakit. Perhatianya yang sangat besar terhadap masalah sosial. 
 
Sunan Giri pada masa itu hidup saat zaman kerajaan Majapahit yang runtuh pada sekitar  tahun 1478 dan rakyat ketika itu mengalami suasana kritis serta dalam keadaan prihatin.
 
 
7. Sunan Muria (Raden Umar Said)
 
Sunan Muria adalah salah seorang Wali Songo yang juga sangat berjasa bagi penyebaran islam di nusantara pada daerah pedesaan. Metode dakwahnya unik, putra dari  Sunan Kalijaga ini dikenal suka menyendiri dan tinggal di desa bersama rakyat biasa demi menyiarkan agama Islam.
 
8. Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)
 
Sunan Kudus atau Jafar Sadiq di beri gelar dengan nama Wali al ilmi artinya orang yang berilmu luas oleh para Wali Songo karena memiliki keahlian khusus dalam bidang agama. Beliau juga dipercaya memegang pemerintahan di daerah Kudus. 
 
9. Sunan Kalijaga (Raden Sahid)
 
Sunan Kalijaga dikenal sebagai budayawan dan seniman seni suara, seni ukir dan seni busana beliau menciptakan aneka cerita wayang yang bercorak keislaman. Sunan Kalijaga juga menjadi wali yang mengekspresikan dakwahnya melalui budaya. Metode dakwahnya yakni seperti Wayang, Syair, dan sebagainya.***
 

Editor: Iman Fakhrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x