Sempat Tuduh Pemerintah Zalim, SBY - AHY Didesak Minta Maaf ke Jokowi soal KLB Demokrat

- 4 April 2021, 20:16 WIB
Pengamat menyoroti tuduhan soal intervensi pemerintah usai Kemenkumham tolak KLB Demokrat dan sebut SBY-AHY wajib minta maaf kepada Jokowi.
Pengamat menyoroti tuduhan soal intervensi pemerintah usai Kemenkumham tolak KLB Demokrat dan sebut SBY-AHY wajib minta maaf kepada Jokowi. /Kolase Foto Instagram.com @jokowi/@agusyudhoyono/

BERITA DIY - Pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung, Harits Hijrah Wicaksana menyarankan petinggi Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Permintaan maaf itu wajib dilakukan SBY-AHY, karena tidak terbukti adanya intervensi Pemerintah usai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menolak KLB Demokrat, di Deli Serdang," kata Ketua STISIP Setia Budhi Rangkasbitung Harits Hijrah Wicaksana, Sabtu, 4 April 2021.

SBY selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat dan AHY sebagai Ketua Umum PD lebih terhormat meminta maaf secara terbuka dan resmi kepada Presiden Jokowi.

Baca Juga: 7 Makanan yang Dapat Menghilangkan Stres: Mulai dari Kimchi, Telur, hingga Brokoli

Sebelumnya, SBY dan AHY menuduh kekisruhan dan konflik PD, karena adanya campur tangan Istana dan membawa-bawa nama Presiden Jokowi.

AHY menyampaikan dalam ceramah dan pidato ke publik secara terang-terangan bahwa KLB itu mendorong menurunnya kualitas demokrasi di Indonesia.

Bahkan, AHY sendiri mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Jokowi. Namun, tuduhan-tuduhan seperti itu bisa dipatahkan dengan keputusan Kemenkumham menolak KLB Deli Serdang.

Baca Juga: Politisi PKS Mardani Ali Sera Kritik Peneribitan SP3 oleh KPK: Preseden Buruk

Artinya, kata dia, Pemerintah berjalan independen dan "undertake" tanpa campur tangan atas konflik di tubuh partai berlambang mercy itu.

"Kami berharap SBY-AHY legowo meminta maaf kepada Jokowi dan bukan hanya mengucapkan berterima kasih dan apresiasi. Permintaan maaf itu sebagai kesatria juga seorang negarawan," kata Harits dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, selain memohon maaf, AHY juga harus memberikan pernyataan bahwa tingkat demokrasi saat ini lebih dewasa dan lebih baik karena Pemerintah berada di koridor yang benar.

Di samping itu juga, demokrasi pada Pemerintahan Jokowi sangat baik dibandingkan era SBY. Sebab, kata dia, pada era Presiden SBY juga banyak KLB-KLB pada partai lain.

Baca Juga: BLT BPUM UMKM Rp 1,2 Juta Cair April 2021 Diberikan ke 12 Juta Pelaku UKM, Ini Syarat dan Cara Daftar

Permohonan maaf itu, kata dia, merupakan pendewasaan dan pendidikan politik terhadap publik, karena AHY sebelumnya membangun narasi-narasi tendensius dan juga menyatakan tingkat demokrasi menurun sampai Pemerintahan Jokowi zalim dengan mengintervensi Partai Demokrat.

Padahal, kata dia, Presiden Jokowi sendiri tidak mengetahui kekisruhan di tubuh Partai Demokrat itu.

"Semuanya itu terbukti setelah Kemenkumham menolak KLB Deli Serdang dan demokrasi lebih baik zaman Jokowi dibandingkan SBY," katanya pula.***

Editor: Resti Fitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x