BERITA DIY - Kuasa hukum Partai Demokrat kubu Moeldoko, Petrus Bala Pattyona, mengungkapkan bahwa ada banyak keterangan palsu dalam berkas Kongres Partai Demokrat tahun 2020 yang diserahkan kubu AHY ke Kementerian Hukum dan HAM.
Petrus sendiri mendapatkan informasi tersebut bersasarkan keterangan dari pihak kliennya, yaknya kubu Moeldoko.
Jhoni Allen, Sekjen Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang, mengungkapkan salah satu yang dianggap palsu oleh kubunya ialah Anggaran Dasar Partai Demokrat hasil kongres tahun 2020.
Dalam anggran dasar yang dimaksud tersebut ialah masuknya nama Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai salah satu pendiri Partai Demokrat.
Padahal, Petrus mengungkapkan, berdasarkan akta pendirian partai yang dibuat Notaris Aswendi Kamuli pada 9 September 2001, dari 99 orang yang namanya tercatat, nama SBY tak ada di dalamnya. Dengan nada kesal, Petrus mengatakan bahwa hal tersebut benar-benar suatu kebohongan.
Petrus mengatakan bahwa ada banyak hal bohong pada Kongres 2020 yang bertentangan dengan UU Partai. Salah satu yang bertentangan itu ialah pemilihan ketua DPC atau DPD dipilih oleh SBY selaku Ketua Majelis Tinggi.
Baca Juga: Keren, Kulon Progo Akan Kirim Petani Milenial untuk Magang di Jepang
Petrus menjelaskan bahwa pemilihan DPC seharusnya berdasarkan rapat anggota, sementara untuk pemilihan ketua DPD berdasarka musyawarah daerah. Hal itu didasari oleh nilai-nilai demokratis yang seharusnya dimiliki sebuah partai yang sehat.