BERITA DIY - Simak informasi apa itu nyamuk Wolbachia yang disebut nyamuk 'baik' pencegah demam berdarah dengue.
Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit paling serius di Indonesia terutama di saat musim penghujan. Merujuk laman sehatnegeriku.kemenkes.go.id, bahkan selama pandemi Covid-19, jumlah penderita DBD dilaporkan terus meningkat.
Meski 'hanya' disebabkan gigitan dari nyamuk, faktanya DBD juga menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada tahun 2019, jumlah kasus demam Dengue dan demam berdarah Dengue pada bulan Februari 2019 sebanyak 16.692 kasus dengan 169 kasus meninggal dunia. Jumlah ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu sebanyak 13.683 kasus dengan 133 kasus meninggal dunia.
Baca Juga: Gejala DBD dan Cara Pencegahan Demam Berdarah Dengue, Lakukan 3M!
Guna menekan ancaman DBD, The World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta yang dijalankan oleh Prof. Adi Utarini melakukan penelitian terkait pengendalian virus dengue dengan menggunakan nyamuk aedes aegypti yang telah berbakteri Wolbachia.
Apa itu Nyamuk Wolbachia?
Mengutip dari laman sehatnegeriku.kemenkes.go.id, Prof. Adi Utarini atau yang kerap disapa dengan Prof. Uut menjelaskan bahwa Wolbachia adalah bakteri yang dapat tumbuh alami diserangga terutama nyamuk, kecuali nyamuk aedes aegypti.
Menariknya, bakteri Wolbachia ini dapat melumpuhkan virus dengue, sehingga apabila ada nyamuk aedes aegypti menghisap darah yang mengandung virus dengue akan resisten sehingga tidak akan menyebar ke dalam tubuh manusia.
Pada pertengahan tahun 2022 yang lalu, Nyamuk ber-Wolbachia sudah dilakukan uji coba penyebarannya di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.
Baca Juga: Pemberantasan Nyamuk Demam Berdarah Dapat Dilakukan dengan 3M Plus, Bagaimana Tanda Penderita DBD?
Berdasarkan hasil pengamatan, di lokasi yang telah disebar Wolbachia terbukti mampu menekan kasus demam berdarah hingga 77 persen.
Adanya Nyamuk Wolbachia, lanjut Prof. Uut, jauh lebih efektif dibandingkan pemberian vaksin dengue. Dari segi pembiayaan juga diklaim lebih murah.
“Penelitian WMP Yogyakarta, sudah menghasilkan bukti bahwa di wilayah yang kita sebari nyamuk angka denguenya menurun 77,1% dan angka hospitalization karena dengue berkurang 86,1%. Intervensi ini efektivitasnya lebih bagus daripada vaksin dengue,” Ujar Prof. Uut dikutip dari sehatnegeriku.kemenkes.go.id.
Dirinya juga menambahkan bahwa Nyamuk Wolbachia sangat aman, gigitannya tidak akan berdampak terhadap kesehatan manusia.
Prof. Uut juga berharap inovasi teknologi Wolbachia bisa diadaptasi sebagai program nasional dalam kerangka menurunkan penyebaran dengue di Indonesia.
Itulah informasi apa itu nyamuk Wolbachia yang disebut nyamuk 'baik' pencegah demam berdarah dengue.***