Produk Israel di Indonesia yang Diboikot Makanan Minuman & Kosmetik, Ada di Indomaret? Unilever Dukung Israel?

11 November 2023, 10:39 WIB
Rumah sakit di Gaza kembali menjadi sProduk israel di indonesia yang diboikot,produk israel di indonesia di indomaret alfamart, produk israel di indonesia unilever, kosmetik.asaran Israel, informasi terbaru dari konflik Israel-Palestina. /Unsplash/ Latrach Med Jamil

BERITA DIY - Saat ini banyak yang cari produk israel di indonesia yang diboikot,produk israel di indonesia di indomaret alfamart, produk israel di indonesia unilever, kosmetik, produk yang mendukung israel.

Ketahui produk Israel di Indonesia yang diboikot, mulai dari makanan, minuman dan kosmetik. Apa ada di Indomaret? Apakah Unilever mendukung Israel? Cek ini.

Baru-baru ini, muncul gerakan boikot terhadap beberapa produk yang dianggap mendukung Israel, terutama di tengah konflik berkepanjangan dengan Palestina.

Sejumlah merek terkenal, termasuk McDonald's, Starbucks, L'Oreal, dan Unilever, menjadi sorotan. Gerakan ini mencuat di media sosial dan bahkan berujung pada aksi boikot di masyarakat.

Baca Juga: Apakah KFC hingga Unilever Menyumbang ke Israel, Ini Perusahaan Mendukung Israel & Produk Israel di Indonesia

McDonald's dan Dukungannya Terhadap Israel

McDonald's Israel pernah menjadi sorotan karena aksi kontroversialnya, seperti memberikan makanan gratis untuk tentara Israel dan menawarkan diskon khusus bagi personel militer.

Respons internasional atas aksi ini beragam, dengan beberapa cabang di Timur Tengah justru menunjukkan dukungan terhadap Palestina.

McDonald's di beberapa negara seperti Lebanon, Oman, UEA, Turki, dan Malaysia mengambil langkah-langkah untuk menunjukkan dukungan mereka kepada Palestina atau mengklarifikasi bahwa mereka tidak terlibat dalam kebijakan cabang Israel.

Starbucks dan Kontroversi Dukungan Terhadap Israel

Starbucks, kedai kopi asal AS, juga masuk dalam daftar boikot akibat dugaan dukungan terhadap Israel.

Baca Juga: Ayat Alkitab tentang Israel dan Gaza Palestina, Tanah Palestina Menurut Alkitab Milik Siapa?

Kontroversi muncul ketika Starbucks Workers United menghapus tweet solidaritas untuk Palestina, yang berujung pada gugatan internal dan seruan boikot.

Unilever dan Kontroversi Israel-Palestina

Unilever, yang memiliki anak perusahaan Ben & Jerry’s, sempat berada di bawah tekanan ketika Ben & Jerry's memutuskan untuk tidak menjual es krimnya di wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel.

Keputusan ini memicu reaksi keras dari Israel. CEO Unilever, Alan Jope, menyatakan komitmen perusahaannya terhadap bisnis di Israel, meski mengklarifikasi bahwa keputusan Ben & Jerry's adalah independen.

Daftar Lain Produk yang Diboikot

  • Hewlett Packard (HP): Dituduh membantu sistem identifikasi biometrik yang membatasi gerak warga Palestina.
  • AXA: Dituduh berinvestasi di bank-bank Israel yang membiayai pencurian tanah Palestina.
  • Siemens: Terlibat dalam pembangunan EuroAsia Interconnector yang menghubungkan listrik Israel dengan Eropa.

Baca Juga: Kode Produk Israel di Indonesia, Ada Kosmetik, Makanan dan Minuman? Ini Daftar Produk Apa Saja di Indonesia

  • Puma: Mensponsori asosiasi sepak bola Israel yang mencakup tim di pemukiman ilegal di tanah Palestina.
  • SodaStream: Terlibat dalam kebijakan pengusiran penduduk asli Badui Palestina.
  • Ahava: Memiliki fasilitas produksi di pemukiman ilegal Israel.
  • Sabra: Perusahaan patungan dengan Strauss Group yang mendukung tentara Israel.
  • Pillsbury: Membuat produk di tanah Palestina yang dicuri.
  • Buah-buahan dan Sayuran Israel: Diboikot karena dianggap berasal dari tanah Palestina yang dirampas.

Di Indonesia, gerakan boikot ini terutama tersebar melalui media sosial dan diskusi publik.

Namun, masih belum jelas apakah produk-produk ini dijual secara luas di toko-toko seperti Indomaret atau ritel besar lainnya.

Penting untuk dicatat bahwa boikot terhadap produk-produk ini didasarkan pada dukungan mereka terhadap Israel, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pada akhirnya, keputusan untuk mendukung atau tidak mendukung gerakan boikot ini berada di tangan konsumen.***

Editor: MR Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler