Single Stock Futures SSF Adalah Apa? Ini Maksud Kontrak Berjangka Saham dan Bedanya dengan Saham Biasa

10 November 2023, 11:10 WIB
Ilustrasi - Pengertian Single Stock Futures (SSF) adalah apa, maksud kontrak berjangka saham dan bedanya dengan saham biasa, jadi produk investasi. /PEXELS/Anna Nekrashevich

BERITA DIY - Cek pengertian Single Stock Futures (SSF) adalah apa. Ketahui maksud kontrak berjangka saham dan bedanya dengan saham biasa, jadi salah satu produk investasi.

Akhir-akhir ini ramai orang yang membicarakan tentang Single Stock Futures (SSF) setelah BEI (Bursa Efek Indonesia) membocorkan akan meluncurkan SFF pada Maret 2024.

Lantas apa pengertian dari Single Stock Futures dan maksud dari kontrak berjangka? Seperti apa bedanya dengan saham yang biasa dikenal bisa Anda cek di sini.

Istilah ini mungkin masih asing di telinga Anda. Seperti yang telah diketahui bersama, BEI juga melayani masyarakat Indonesia yang ingin melakukan investasi.

Baca Juga: Ternyata Segini Harga Investasi Franchise Alfamart dan Indomaret 2023, Murah Mana?

Kali ini BEI akan segera merilis produk investasi alternatif non-saham yang dapat dijadikan pilihan menarik berupa SSF. Produk ini tentunya berbeda dari saham yang biasanya.

SFF juga dapat disebut dengan kontrak berjangka. Produk investasi ini juga masuk dalam kategori Efek yang dapat diperdagangkan di Bursa. Artikel ini akan menjelaskan sekilas tentang Single Stock Futures.

Menurut informasi dalam buku IDX Futures Products yang dikeuarkan oleh BEI, produk investasi alternatif jenis kontrak berjangka memiliki perbedaan yang signifikan dengan saham.

Dalam buku tersebut disebutkan bahwa SSF atau kontrak berjangka merupakan Kontrak yang mengikat antara kedua belah pihak untuk melakukan penyelesaian/delivery atas suatu Efek (saham/komoditas) di masa yang akan datang.

Baca Juga: Ini 10 Link Platform Crowdfunding yang Legal dan Transparan, Berlaku di Indonesia Untuk Donasi atau Investasi

Lebih lanjut, pengertian Kontrak Berjangka (Futures) adalah salah satu produk derivatif berbentuk kontrak yang mewajibkan para pihak untuk membeli atau menjual sejumlah underlying asset tertentu pada harga tertentu dan dalam waktu tertentu di masa yang akan datang.

Instrumen keuangan ini dapat menjadi sarana lindung nilai, spekulasi atau arbitrase. Produk baru ini juga akan menambah variasi di Pasar Modal Indonesia.

Salah satu kelebihan dari kontrak berjangka yakni investor dapat menetapkan dan mengunci harga beli dan harga jual di awal transakasi hingga batas waktu yang telah ditentukan.

Hal yang membedakan SFF dengan saham kedua yakni, kontrak berjangka memberikan kebebasan kepada investor untuk melakukan penjualan lebih dulu atau yang biasa dikenal dengan SHORT, dan/atau pembelian terlebih dulu yang biasa disebut LONG.

Baca Juga: Daftar 9 Investasi di Blokir OJK Terbaru, Ada 88 Pinjol Ilegal, dan 77 Usaha Pegadaian Swasta yang Merugikan

Jika dalam jual beli saham investor harus membeli dan membunyai saham tersebut pada portofolio investor, namun di SSF bisa memasang order jual tanpa harus membeli Kontrak Berjangka maupun harus memiliki underlying-nya terlebih dahulu.

Manfaat berinvestasi dengan Single Stock Futures:

  • Lindung Nilai (Hedging)

Investor dapat memanfaatkan penurunan harga underlying (saham/indeks) untuk tetap mendapatkan keuntungan atau melindung portofolio investor dan karena dapat mengkompensasi risiko atas kerugian yang disebabkan oleh penurunan nilai dari portofolio underlying.

  • Transaksi Aktif Jangka Pendek

Investor dapat memperoleh keuntungan dari pergerakan indeks, baik bearish maupun bullish tanpa investor harus memiliki aset underlying.

  • Leverage (Daya Ungkit)

Leverage memungkinkan investor untuk mendapat imbal hasil lebih tinggi dengan menggunakan modal yang lebih kecil dibandingkan dengan berinvestasi langsung pada underlying asset nya.

Baca Juga: Apa Itu Saham? Simak Definisi, Keuntungan, Risiko, dan Cara Membeli Saham di Perusahaan Efek

Itulah pengertian Single Stock Futures (SSF) adalah apa, maksud kontrak berjangka saham dan bedanya dengan saham biasa, jadi produk investasi.***

Editor: Sani Charonni

Tags

Terkini

Terpopuler