BERITA DIY - Saat ini banyak yang cari peta tol jogja-solo terbaru, tol jogja solo kapan selesai, rute tol jogja - solo di klaten, pintu masuk tol jogja-solo dan desa yang terdampak.
Ketahui ke Gunungkidul bisa melalui Tol Jogja - Solo berikut, yuk cek peta exit tol terbaru di Sleman dan desa yang terdampak pembangunan.
Perjalanan menuju Gunungkidul, yang selama ini terkenal akan perjalanan daratnya yang memakan waktu, sebentar lagi akan menjadi lebih singkat dan nyaman.
Berkat proyek ambisius pembangunan jalan tol Jogja-Solo, khususnya ruas Kartasura-Purwomartani, akses ke Gunungkidul akan terbentang lebar.
Proyek infrastruktur ini, yang diprediksi akan tersambung hingga Jogja pada 2024, membuka harapan baru bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi lokal.
Simpang Susun Purwomartani: Gerbang Menuju Gunungkidul
Terletak di area strategis Cupuwatu, Purwomartani, Kalasan, Sleman, simpang susun Purwomartani merupakan poin penting dalam proyek ini.
Sebagai persimpangan jalan tidak sebidang, simpang susun ini dirancang untuk memudahkan transisi kendaraan dari dan menuju jalan tol tanpa hambatan.
Dengan kemudahan akses ini, simpang susun ini akan menjadi gerbang menuju keindahan Gunungkidul yang selama ini dikenal sulit diakses.
Peta Exit Tol
Dengan adanya rencana pembangunan jalan baru yang menghubungkan kawasan Jalan Piyungan Prambanan menuju timur Kawasan Gayamharjo, yang terkoneksi dengan ruas jalan Tawang-Ngalang, wisatawan akan bisa menikmati akses langsung ke Gunungkidul.
Exit toll Bokoharjo di Prambanan ini akan mengubah wajah transportasi menuju kawasan yang kaya akan keindahan alam dan budaya tersebut.
Pembangunan ruas Prambanan-Gayamharjo sepanjang 9 kilometer ini merupakan bagian dari upaya bersama antara Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah.
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Sleman telah bekerja keras dalam proses pembebasan lahan. Sebuah langkah yang menjadi indikasi serius pemerintah dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah.
Desa-Desa Terdampak
Pembangunan jalan tol tidak lepas dari dampak sosial yang ditimbulkannya. Di Sleman, beberapa desa terdampak antara lain adalah Tirtoadi, Trihanggo, Nogotirto, Banyuraden, Ambarketawang, Balecatur, Sidoarum, Sidomulyo, Sidokarto, dan Sumberrahayu.
Sementara di Kabupaten Bantul, Desa Argomulyo dan Argosari turut merasakan dampaknya. Pembebasan lahan ini terus berlangsung dengan harapan tidak menghambat progres pembangunan tol.
Ruas tol Solo-Jogja, dengan panjang Seksi 2 mencapai 15,63 kilometer, telah menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Melalui monitoring yang bisa diakses di laman bpjt.go.id, kita bisa melihat perkembangan real-time dari proyek ini. Dengan pembahasan lahan yang sudah mencapai lebih dari 90%, optimisme terhadap penyelesaian proyek ini semakin tinggi.
Proyek ini tidak hanya akan memudahkan akses menuju Gunungkidul tetapi juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata.
Infrastruktur yang memadai akan membuat wilayah-wilayah di Yogyakarta, khususnya Gunungkidul, lebih terjangkau bagi wisatawan domestik maupun internasional.
Pembangunan jalan tol Jogja-Solo yang berlanjut ke Gunungkidul membawa banyak harapan dan perubahan bagi wilayah tersebut.
Dari mempercepat arus lalu lintas hingga mendukung pertumbuhan ekonomi, proyek ini menjadi simbol kemajuan yang diidamkan banyak pihak. Dengan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan, mari kita nantikan terwujudnya proyek infrastruktur yang akan mengubah wajah mobilitas di Yogyakarta.***