BERITA DIY - Saat ini banyak yang cari Tol Probolinggo Banyuwangi kapan selesai, peta jalan tol Besuki Jember terkini, Tol Probowangi sampai mana dan desa terdampak Tol Surabaya Banyuwangi.
Ketahui Tol Surabaya - Banyuwangi sudah sampai mana, apakah sudah dibuka? Simak update pembangunan Tol Probolinggo Banyuwangi kapan selesai.
Membangun pertumbuhan ekonomi Indonesia tak lepas dari peningkatan infrastruktur, salah satunya jalan tol.
Tak heran, berbagai proyek pembangunan jalan tol gencar dilakukan oleh pemerintah, termasuk jalan tol Probolinggo-Banyuwangi atau yang lebih dikenal dengan Tol Probowangi.
Inisiatif ini dimulai secara resmi pada Februari 2023, dengan dukungan kuat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Tol Probowangi, yang memiliki panjang total sekitar 156 kilometer, direncanakan untuk melintasi tiga kabupaten utama di Jawa Timur, yaitu Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi. Namun, tampaknya ada perubahan signifikan dalam ekspektasi publik sehubungan dengan proyek ini.
Tahap pertama dari proyek ini berfokus pada segmen Probolinggo hingga Besuki dengan panjang sekitar 49,68 km.
Selama ini, banyak orang berharap bahwa proyek ini akan melanjutkan jalur Tol Trans-Jawa hingga Banyuwangi. Namun, tampaknya proyek hanya akan mencapai Besuki, perubahan ini tentu mengejutkan banyak pihak.
Tahap kedua, yang direncanakan untuk menghubungkan Besuki hingga Banyuwangi dengan panjang sekitar 125,72 km, tampaknya masih belum ada kepastian kapan akan direalisasikan.
Ini menciptakan tanda tanya besar di benak masyarakat, kapan selesainya proyek pembangunan Tol Probowangi ini?
Perusahaan besar seperti PT Brantas Abipraya (Persero), PT Marga Konstruksi Nusantara (KSO), PT Hutama Karya Infrastruktur, PT Acset Indonusa Tbk, PT Nindya Karya KSO, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (KSO) telah bergabung dalam proyek ini.
Keterlibatan perusahaan-perusahaan besar ini menunjukkan dedikasi yang kuat untuk menuntaskan proyek besar ini.
Pembangunan tahap pertama dari Tol Probowangi dibagi menjadi tiga paket. Paket pertama adalah ruas Gending-Kraksaan dengan panjang 12,88 km, dimana proses pembebasan lahan sudah mencapai 92,02%.
Paket kedua mencakup ruas Kraksaan-Paiton sepanjang 11,20 km dengan progres pembebasan lahan sebesar 89,67%. Sementara itu, paket ketiga meliputi ruas Paiton-Besuki sepanjang 25,60 km yang masih dalam tahap pembebasan lahan dengan progres sebesar 28,48%.
Adapun perubahan signifikan terjadi dalam rencana awal, yakni rencana untuk melanjutkan proyek Tol Trans-Jawa hingga Banyuwangi kini telah diubah.
Keputusan ini mendasarkan pada penilaian bahwa skala ekonomi dari jalan tol ruas Besuki-Banyuwangi kurang memadai. Kini, Tol Probowangi hanya akan melanjutkan sampai segmen Probolinggo-Besuki.
Meski ada perubahan dalam rencana awal, diharapkan jalan tol ini masih bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Hal ini terkait dengan distribusi barang dan jasa serta mobilitas orang yang lebih efisien.
Dengan kemajuan proyek ini, pembangunan tahap pertama Tol Probowangi dari Gending hingga Besuki diperkirakan selesai pada akhir 2024 atau paling lambat beroperasi pada awal 2025.
Untuk tahap kedua, yaitu ruas Besuki hingga Banyuwangi, masih belum ada kepastian kapan akan dimulai.
Meski demikian, masyarakat tetap berharap dan menantikan penyelesaian dari proyek ini. Mereka meyakini bahwa jalan tol ini akan berperan penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Dalam konteks yang lebih luas, Tol Probowangi berpotensi untuk melengkapi konektivitas di wilayah Pantura Jawa Timur.
Meski ada beberapa perubahan dalam rencana awal, Tol Probowangi tetap akan menjadi penghubung langsung ke Tol Pasuruan-Probolinggo yang telah beroperasi.
Momentum ini menciptakan potensi besar bagi Tol Probowangi dalam mendukung mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Kendati tantangan dan hambatan terus ada dalam prosesnya, pembangunan infrastruktur seperti Tol Probowangi tetap menjadi hal yang esensial dan sangat diharapkan oleh banyak pihak untuk meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi lokal.***