5 Penyebab Mandi Wajib Tidak Sah, Apakah Harus Mengulang?

3 April 2023, 15:59 WIB
Ilustrasi. 5 penyebab mandi wajib tidak sah, apakah berbicara membatalkan mandi wajib, apakah menyentuh kemaluan membatalkan mandi wajib, setelah batal harus mengulang. /UNSPLASH/@kevinbae

BERITA DIY - Berikut ada 5 penyebab mandi wajib tidak sah, apakah berbicara membatalkan mandi wajib, apakah menyentuh kemaluan membatalkan mandi wajib, setelah batal apakah harus mengulang?

Dalam ajaran Islam, mandi wajib adalah mandi untuk menghilangkan hadas besar dengan cara membaca niat dan membasuh seluruh tubuh dengan air. Mandi wajib juga bisa disebut mandi junub atau mandi besar.

Sejumlah penyebab umat Islam melaksanakan mandi wajib adalah seperti bersetubuh, keluarnya air mani karena bermimpi atau lainnya, selesainya menstruasi, setelah melahirkan, dan setelah berhenti nifas.

 

Umat Islam harus mandi wajib dulu agar semua ibadahnya dapat dinyatakan sah dan diterima oleh Allah SWT. Pasalnya, umat beragama wajib dalam keadaan bersih saat menjalankan ibadah ajaran agama.

Baca Juga: Mandi Junub Setelah Imsak di Bulan Ramadhan Apakah Puasanya Sah? Simak Hukum dan Penjelasannya di Sini

Untuk diketahui, mandi wajib punya syarat-syarat sah dan hal-hal yang wajib dilakukan agar mandi wajib sah dan diterima oleh Allah SWT.

Apabila syarat sah dan kewajiban mandi wajib tidak dipenuhi, mandi wajib tidak sah dan dianjurkan untuk mengulang mandi wajib.

Lantas, apa saja penyebab mandi wajib tidak sah menurut ulama berdasar hadis sabda Nabi Muhammad SAW? Berikut simak di sini.

 

Daftar 5 hal-hal yang membatalkan mandi wajib

1. Tidak menggunakan air yang suci dan bersih

Dalam mandi wajib, penggunaan air yang suci dan bersih adalah syarat sah yang bersifat mutlak, tidak bisa digantikan oleh jenis air lainnya.

Untuk diketahui, mandi wajib tidak bisa digantikan dengan tayamum atau wudhu debu.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Puasa Jika Belum Mandi Wajib? Ini Penjelasannya

2. Tidak melakukan tata cara mandi wajib dengan benar

Ada tata cara mandi wajib yang perlu diikuti oleh umat Islam dalam melaksanakannya. Mandi wajib tidak sama seperti mandi biasa dua kali sehari.

Berikut tata cara mandi wajib yang benar sesuai hadis shahih riwayat Bukhari dan Muslim disampaikan oleh Aisyah RA:

- Berniat

- Membasuh kedua tangan hingga pergelangan tangan

 

- Membasuh kemaluan dengan tangan kiri

- Berwudhu sebagaimana hendak salat

- Memasukkan jari-jari dengan dibasahi air ke pangkal rambut

- Menyiram kepala sebanyak tiga kali diteruskan mandi seperti biasa.

Baca Juga: Kabar Duka Nassar Meninggal Dunia Usai Jatuh dari Kamar Mandi Apakah Benar? Cek Faktanya di Sini

Dari tata cara mandi wajib di atas, menyentuh kemaluan milik pribadi dengan bertujuan membersihkannya merupakan keharusan.

Sementara, berbicara atau bersenandung saat mandi wajib tidak dipermasalahkan, asal memenuhi tata cara mandi wajib.

Tata cara mandi wajib laki-laki dan perempuan tidak berbeda. Hanya saja ada anjuran untuk tidak mengurai rambut saat mandi wajib apabila penyebabnya adalah bersetubuh atau keluarnya mani. Sementara, apabila penyebab mandi wajib adalah selesai haid dan nifas, maka wajib baginya untuk mengurai rambutnya sesuai hadis berikut ini:

 

"Apabila seorang perempuan mandi setelah selesai haid, uraikanlah rambutnya dan cucilah dengan hollyhock dan isynan (nama tumbuh-tumbuhan), dan jika ingin mandi janabat, tuangkanlah air ke atas kepalanya dengan satu kali siraman dan remas-remaslah rambutnya." (HR. Ath-Thabrani).

Baca Juga: Hukum Mimpi Basah di Siang Hari Saat Puasa Ramadhan, Apakah Harus Mandi Wajib?

3. Tidak melafalkan niat mandi wajib

Adapun niat mandi wajib dibaca bersamaan dengan basuhan air pertama ke tubuh. Jika tidak melafalkan niat, mandi wajib akan tidak sah.

Bacaan niat mandi wajib yang benar adalah sebagai berikut:

نويت العمل لرفع الحدث الآ كبر فرضا الله تعالى

Nawaitul ghusla liraf'il hadasil akbari fardlal lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar, fardu karena Allah Ta'ala."

 

4. Tidak membasuh seluruh tubuh

Membasuh sulurh tubuh dari ujung rambut hingga ke ujung kaki adalah syarat sah mandi wajib. Gunakan tangan atau alat lain untuk mengusap air sampai rata ke semua bagian.

5. Tidak menggosok bagian-bagian tubuh

Tidak semua bagian tubuh dapat terbasuh air. Dianjurkan, umat muslim yang mandi wajib mampu menggosok bagian-bagian tubuh dengan tangan atau alat lain hingga menurutnya seluruh bagian tubuhnya bersih.

Baca Juga: Niat Mandi Junub Bersamaan Mandi Haid Arab Latin, Hukum dan Tata Cara Menggabungkannya

Demikian 5 penyebab mandi wajib tidak sah, apakah berbicara membatalkan mandi wajib, apakah menyentuh kemaluan membatalkan mandi wajib, setelah batal harus mengulang.***

Editor: Arfrian Rahmanta

Tags

Terkini

Terpopuler