Tingkatan Moksa dalam Ajaran Hindu, Ini 4 Tingkatan Kebebasan yang Didapat Seseorang Sebagai Tujuan Tertinggi

27 Maret 2023, 16:05 WIB
Ilustrasi - Informasi tingkatan Moksa dalam ajaran agama Hindu, ini 4 tingkatan kebebasan yang didapat seseorang di dunia sebagai tujuan tertinggi. /Pexels.com/@beralt84

BERITA DIY - Berikut informasi tingkatan Moksa dalam ajaran agama Hindu, ini 4 tingkatan kebebasan yang didapat seseorang di dunia sebagai tujuan tertinggi.

Kebebasan yang didapat oleh seseorang di dunia ini, dalam ajaran Hindu memiliki beberapa tingkatan sebelum menuju Moksa.

Moksa sendiri dalam ajaran agama Hindu merupakan tingkatan tertinggi atau tujuan tertinggi dalam sebuah tingkatan kehidupan.

Dikutip dari laman Kemenag.go.id, salah satu ajaran susila yang menuntun manusia dalam bertingkah laku adalah Catur Purusa Artha.

Baca Juga: Tingkatan Moksa dalam Ajaran Hindu dan Pengertiannya: Samipya, Sarupya, dan Salokya.

Yaitu, empat tangga atau tujuan yang harus dilewati dalam kehidupan atau kelahiran saat ini. Empat tanggal atau tujuan tersebut adalah Dharma Artha, Kama dan Moksha (Moksa) yang menjadi tujuan tertinggi.

Adapun Moksha sendiri akan dapat dicapai ketika manusia melewati ketiga tangga yang ada dengan benar dan baik.

Berikut 4 tingkatan atau 3 tangga sebelum mencapai tujuan tertinggi yaitu Moksa:

1. Dharma

Dharma adalah kebenaran, tuntunan, hukum, dan petunjuk. Dharma menjadi landasan/bekal awal dalam hidup sebelum kita mewujudkan tujuan yang lain.

Dalam Bhagavdgita IV.8 dikatakan, untuk melindungi dan menegakan kebaikan (sādhū) dan melenyapkan kejahatan (duṣkṛtām) dengan jalan menjalankan Dharma, aku lahir dari zaman ke zaman.

Baca Juga: Hari Diwali 24 Oktober 2022: Ini Arti Deepavali dalam Agama Hindu, Hari Raya Diwali Dirayakan di Indonesia?

Acuan Dharma dalam agama Hindu adalah Veda merupakan sumber dari segala Dharma, kemudian barulah smrti, di samping sila, acara, dan atmanstuti (Mds.2.6).

Dengan senantiasa tegak menjalankan swadharma di jalan Dharma, maka kita akan memperoleh kebahagiaan dan selalu berada dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

2. Artha

Artha dapat dikatakan sebagai bekal atau sarana yang dapat berupa harta benda atau kekayaan dalam wujud apapun, kesehatan, pengetahuan, keahlian, kebijaksanaan, sahabat, dan bahkan kemampuan dalam mengendalikan diri pun adalah termasuk Artha.

Bekal ini harus diperoleh dengan cara yang benar, diperoleh dengan berlandaskan pada Dharma dan juga digunakan untuk Dharma.

Baca Juga: Apa Itu Catur Asrama dalam Agama Hindu dan Hubungannya dengan Catur Purusa Artha serta Catur Warna

Ketika Artha ini kita peroleh dengan cara yang tidak benar, tidak sesuai dengan tuntunan kitab suci, maka semua itu akan sia sia.

Mereka yang bertindak dengan tidak mengindahkan pedoman pedoman kitab suci (aturan), bertindak semata – mata hanya untuk memenuhi keinginan (nafsu) semata, maka ia tidak akan pernah mencapai kesempurnaan, kebahagiaan maupun tujuannya yang tertinggi (Bg 16.23).

3. Kama

Setelah melewati tangga Artha dengan berlandaskan Dharma, barulah manusia dapat memenuhi Kama. Kama adalah sifat alamiah setiap makhluk hidup yang dibawanya sejak lahir.

Kama-lah yang membuat mereka berbuat agar bisa hidup, tumbuh, dan berkembang. Tak ada satu perbuatan pun di dunia ini nampaknya dilaksanakan oleh seseorang yang bebas dari keinginan, karena apapun yang dilakukan manusia didorong oleh keinginan (Md 2.4).

Baca Juga: Apa Itu Tumpek Landep? Tradisi Umat Agama Hindu yang Terus Lestari hingga Kini

Kama dapat mengantarkan seseorang pada kemuliaan yang paling tinggi, dan kama juga dapat membawa seseorang pada jurang kenistaan yang paling dalam.

Kama merupakan salah satu pintu dari tiga pintu yang ada yang dapat mengantarkan seseorang menuju ke neraka.

Inilah tiga pintu gerbang yang mengantarkan seseorang menuju ke neraka, keinginan, amarah, dan keserakahan. Oleh karena itu, ketiganya harus dihindari/dikendalikan.

4. Moksha/Moksa

Moksa merupakan keyakinan terakhir dari Lima Keyakinan (Panca Sradha) yang diyakini oleh semua penganut Hindu.

Moksa berasal dari bahasa Sansekerta, dari akar kata “muc” yang berarti membebaskan atau melepaskan, dan secara harfiah moksha juga berarti kebebasan dari samsara.

Baca Juga: Apa yang Dilakukan Umat Hindu di Bali Saat Perayaan Hari Raya Nyepi? Berikut Tradisi dan 4 Pantangan Penyepian

Moksa adalah pencapaian tertinggi dari akhir siklus kehidupan manusia menurut agama Hindu. Pengertian Moksa menurut Sarasamucaya 398, adalah bebasnya pikiran dari hawa nafsu dan kekotoran.

Sebab pikiranlah sesungguhnya yang membuat sengsara itu, jika pikiran itu dicemari oleh hawa nafsu dan kekotoran, sebab apabila pikiran itu suci dan tidak terhinggapi kekacauan, dengan lenyapnya hawa nafsu dan kemarahan, itulah merupakan hakekat Moksa, berhasilnya menyeberangi lautan kematian.

Jadi Moksa bukanlah semata–mata bersatunya tan dengan Brahman, tetapi bagaimana kita dapat mengendalikan pikiran untuk senantiasa merasa sama dalam segala keadaan.

Dari penjelasan Sloka 398 dari kitab Sarasamuscaya di atas, dikenal tiga tingkatan Moksa, yaitu Jiwa Mukti, Wideha Mukti, dan Purna Mukti.

Demikian informasi tingkatan Moksa dalam ajaran agama Hindu, ini 4 tingkatan kebebasan yang didapat seseorang di dunia sebagai tujuan tertinggi.***

Editor: Aziz Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler