BERITA DIY - Simak perbedaan mani dan madzi bagi wanita dilengkapi cara membersihkan. Apakah harus mandi wajib?
Air mani dan madzi ternyata tidak hanya dikeluarkan laki-laki. Wanita pun bisa mengeluarkan air mani dan madzi.
Keluarnya air mani dan madzi ini berasal dari kemaluan. Cairan mani dan madzi keluar merupakan hal yang normal.
Meski sama-sama keluar dari kemaluan, mani dan madzi bagi wanita memiliki perbedaan. Apa saja?
Baca Juga: Hukum Keluar Madzi Saat Puasa Ramadhan, Apakah Membatalkan Puasa?
Perbedaan mani dan madzi
Mani merupakan cairan yang keluar dari kemaluan. Sama seperti laki-laki, air mani keluar ketika melakukan aktivitas seksual.
Tekstur air mani ini juga diungkap dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Muslim. Berikut artinya:
Rasulullah SAW bersabda: “Mani laki-laki itu kental putih, sedangkan mani wanita agak encer kuning.”
Sementara ini tekstur air madzi yaitu berwarna putih, agak kental dan keluar ketika syahwat. Keluarnya madzi ini tidak disertai orgasme dan tidak membuat lemas.
Hukum dan cara membersihkan
Hukum terkait air mani dan madzi ini sedikit berbeda, termasuk cara memberisihkannya. Untuk air mani ada perbedaan pendapat antarulama.
Sejumlah ulama menyebut air mani merupakan suci, sementara sejumlah ulama lainnya menyebut najis.
Namun untuk cara memberisihkan air mani bagi wanita adalah dengan mandi wajib. Ini seperti halnya laki-laki ketika keluar air mani.
Sementara itu, untuk air madzi bagi wanita hukumnya adalah najis. Namun untuk membersihkan tidak perlu mandi wajib, cukup membasuh dengan air hingga bersih dan berwudhu.
Baca Juga: Apa Itu Air Madzi? Ini Penjelasan Mulai dari Pengertian, Ciri-ciri dan Cara Membersihkannya
Dalam hadist riwayat Al-Atsram dan Baihaqi disebutkan, Ibnu Abbas ra, ia berkata: “Tentang mani, wadi, dan madzi. Adapun mengenai mani, maka diwajibkan mandi karenanya. Sedangkan mengenai madzi dan wadi, maka cukup dengan membersihkannya secara sempurna.”
Demikian penjelasan perbedaan mani dan madzi bagi wanita dilengkapi cara membersihkan dan apakah harus mandi wajib.***