BERITA DIY - Berikut penjelasan resesi adalah apa, penyebab resesi 2023 global dan apakah resesi ekonomi Indonesia tahun depan terjadi?
Bank Dunia memprediksi akan ada resesi 2023 global yang berdampak pada ekonomi di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Sebelumnya, kita cari tahu dulu apa itu resesi ekonomi, definisi resesi global atau resesi dunia yang diprediksi akan bergulir pada 2023 mendatang.
Apa itu resesi?
Dalam laman Otoritas Jasa Keuangan, OJK menjelaskan resesi adalah situasi kondisi di mana perekonomian suaru negara sedang memburuk.
Tanda resesi ekonomi negara terlihat dari produk domestik bruto (PDB) negatif, pengangguran meningkat, dan pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
PDB negatif dikarenakan, dalam kondisi resesi, masyarakat lebih menghemat uang dan terjadilah penurunan signifikan daalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama 3 hingga 12 bulan, bahkan bertahun-tahun.
Baca Juga: Resesi Adalah Apa? Penyebab Kenapa Terjadi hingga Dampak Jika Terjadi pada Ekonomi Indonesia 2023
Lalu, apa penyebab resesi?
Salah satu penyebab resesi adalah adanya guncangan ekonomi secara tiba-tiba atau tanpa prediksi.
Seperti, 1970-an, OPEC memotong pasokan minyak ke AS tanpa peringatan yang menyebabkan resesi.
Lalu, pandemi virus Covid-19 juga menjadi salah satu biang resesi yang mematikan ekonomi seluruh dunia.
Penyebab kedua resesi adalah terlalu banyak utang. Di mana, pembayaran utang bisa meningkat ke titik di mana tak bisa lagi membayar tagihan.
Ketiga, penyebab resesi adalah terlalu banyak inflasi. Di mana, inflasi adalah kenaikan harga yang stabil dari waktu ke waktu.
Namun, kenaikan inflasi yang drastis menjadi pertanda buruk akan adanya resesi ekonomi.
Cara Bank Sentral untuk menekan inflasi yakni dengan suku bunga. Namun suku bunga yang lebih tinggi menekan aktivitas ekonomi.
Keempat, penyebab resesi adalah deflasi yang terlalu banyak. Pengertian deflasi adalah penurunan nilai harga dari waktu ke waktu secara stabil.
Namun, deflasi yang terlalu banyak dan drastis menyebabkan ekonomi negara bisa lemah.
Baca Juga: RI Masih Resesi, BLT Subsidi Gaji Diusulkan Ditambah Jadi Rp 6 Juta per Karyawan
Lalu, apa dampak resesi ekonomi?
Pertama, resesi akan memperlambat laju ekonomi. Sehingga, untuk menghemat kapasitas produksi, perusahaan akan memutus hubungan kerja atau PHK dengan karyawan. Atau malah perusahaan tutup dan tidak beraktivitas kembali.
Kedua, sejumlah instrumen investasi juga akan turun dan investor akan mencari bentuk investasi yang lebih aman.
Ketiga, penghematan besar-besaran dari masyarakat yang makin melemahkan daya beli di kehidupan suatu negara.
Keempat, mata uang akan melemah. Akan banyak orang yang menukarkan ke mata uang dengan kurs tinggi.
Lantas, apakah Indonesia akan terdampak resesi 2023?
Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat mengungkapkan prediksinya tentang resesi 2023.
Menurutnya, penyebab resesi 2023 global adalah inflasi yang tinggi dan suku bunga acuan yang juga mengalami kenaikan di tengah tingginya harga energi dan pangan.
Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Faisal Rachman menyatakan jika ancaman resesi 2023 bagi ekonomi Indonesia masih kecil kemungkinannya.
Karena menurutnya, mayoritas ekonomi Indonesia ditopang oleh kegiatan ekonomi domestik seperti konsumsi rumah tangga.
Adapun dampak resesi 2023 yang akan terasa yakni pada kinerja ekspor karena permintaan global turun dan harga komoditas juga kemungkinan turun.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Indonesia Jatuh ke Jurang Resesi, Ekonomi Kuartal III 2020 Minus 3,49 Persen
Demikianlah penjelasan resesi adalah apa, tanda resesi 2023 global dan apakah resesi ekonomi Indonesia akan terjadi.***