Kronologi Peristiwa G30S PKI dan Sejarah Singkat Peristiwa Tewasnya 7 Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya

28 September 2022, 11:32 WIB
Tujuh korban G30S PKI dikenang dalam Monumen Pancasila Sakti, Jakarta. Kronologi peristiwa G30S PKI dan sejarah singkat peristiwa tewasnya 7 pahlawan revolusi di lubang buaya. /Kemendikbud

BERITA DIY - Simak kronologi peristiwa G30S PKI dan sejarah singkat peristiwa tewasnya 7 Pahlawan Revolusi di lubang buaya.

Salah satu kisah kelam dalam sejarah Republik Indonesia adalah Gerakan 30 September atau dikenal dengan G30S PKI.

Dalam peristiwa G30S PKI, tujuh perwira TNI yang terdiri dari enam jenderal dan satu lettu tewas menjadi korban kekejaman Partai Komunis Indonesia atau PKI pimpinan DN Aidit.

Jenazah ketujuh perwira TNI tersebut kemudian dibuang dengan sangat tidak layak dalam satu lubang di tempat bernama Lubang Buaya.

Lalu, bagaimana kronologi G30S PKI? Berikut penjelasan sejarah singkatnya.

Baca Juga: Sinopsis Film G30S PKI, Kapan Film G30S PKI Tayang di TV di September 2022?

Kronologi G30S PKI

30 September 1965, sekelompok pasukan yang dipimpin oleh Ketua Partai Komunis Indonesia (PKI) yakni DN Aidit bergerak menculik ketujuh korban yakni 7 perwira tinggi TNI.

Motif dari gerakan tersebut untuk untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis.

Ketujuh perwira tinggi TNI yang menjadi target yakni:

- Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani
- Mayor Jendral Raden Soeprapto
- Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono
- Mayor Jendral Siswondo Parman
- Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan
- Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo
- Jenderal AH Nasution

Tiga dari tujuh jenderal dibunuh di rumah masing-masing yakni Letjen Ahmad Yani, Mayjen MT haryono, dan Brigjen DI Panjaitan.

Sementara Mayjen Suprapto, Mayjen S Parman, dan Brigjen Sutoyo ditangkap dan kemudian dibunuh di Lubang Buaya.

Baca Juga: Siapa Saja 10 Pahlawan Revolusi di Peristiwa G30S PKI? Ini Profil Tokoh yang Gugur di Jakarta dan Yogyakarta

Sedangkan Jenderal AH Nasution berhasil kabur dari rumahnya saat kelompok tersebut datang. Ajudan sang jenderal, Lettu Pierre Andreas Tendean 'pasang badan' dan mengaku sebagai AH Nasution. Ia pun ditangkap.

Selain itu, putri dari AH Nasution, Ade Irma Nasution tewas tertembak di rumah dan ditinggal begitu saja.

Mayat dan korban yang masih hidup dibawa ke sumur tua dengan diameter 75 cm dan 12 m yang dikenal dengan Lubang Buaya. Semua korban dibunuh dan mayatnya dimasukkan ke dalam sumur tersebut.

Mayat ketujuh korban baru ditemukan pada 3 Oktober dan kemudian diangkat oleh Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) yang saat itu diperbekali dengan perangkat menyelam berupa tabung oksigen. Tim yang dipimpin oleh Komandan KIPAM KKO-AL Kapten Winanto ini melakukan evakuasi jenazah pahlawan revolusi.

Baca Juga: Daftar Hari Besar Nasional dan Tanggal Merah September 2022: Ada Hari PMI Sampai Peringatan G30S/PKI

Namun ternyata gerakan PKI tersebut tak hanya terjadi di Jakarta, melainkan juga di Yogyakarta dan menewaskan tiga orang lainnya yakni:

– Brigadir Polisi Ketua Karel Satsuit Tubun
– Kolonel Katamso Darmokusumo
– Letnan Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto

Itulah kronologi peristiwa G30S PKI dan sejarah singkat peristiwa tewasnya 7 pahlawan revolusi di lubang buaya.***

Editor: Muhammad Suria

Sumber: blitarkota.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler