Profil Buya Syafii Maarif, Tokoh Muhammadiyah yang Meninggal Dunia Hari Ini, Pendidikan hingga Karier

27 Mei 2022, 11:09 WIB
Profil Buya Syafii Maarif, tokoh Muhammadiyah yang meninggal dunia hari ini, pendidikan hingga karier. /Instagram.com/@buyasyafii

BERITA DIY - Simak informasi profil Buya Syafii Maarif, tokoh Muhammadiyah yang meninggal dunia hari ini, pendidikan hingga karier.

Innalillahi kabar duka hari ini datang dari tokoh Muhammadiyah Buya Syafii meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Berita duka ini juga sudah dikonformasi melalui laman resmi organisasi Muhammadiyah.or.id, Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nasher turut mengucapkan bela sungkawa.

Baca Juga: Profil Buya Ahmad Syafii Maarif, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang Meninggal Dunia Hari Ini

“Semoga beliau husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di jannatun na’im. Mohon dimaafkan kesalahan beliau dan do’a dari semuanya,” tutur Haedar dikutip dari muhammadiyah.or.id pada Jumat, 27 Mei 2022.

Prof. Dr. K.H. Ahmad Syafii Maarif atau lebih dikenal dengan Buya Syafii Maarif merupakan tokoh sekaligus cendekiawan muslim Indonesia.

Buya Syafii juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP) dan pendiri Maarif Institute.

Baca Juga: Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia, Ini Profil Singkat Mantan Ketua PP Muhammadiyah

Buya Syafii lahir di Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau pada 31 Mei 1935. Ia lahir dari pasangan Ma'rifah Rauf Datuk Rajo Malayu, dan Fathiyah.

Ayahnya adalah saudagar gambir, yang belakangan diangkat sebagai kepala suku di kaumnya. Sewaktu Buya Syafii berusia satu setengah tahun, ibunya meninggal.

Buya Syafii kemudian dititipkan ke rumah adik ayahnya yang bernama Bainah, yang menikah dengan adik seibu ibunya yang bernama A. Wahid.

Saat usia Buya Syafii menginjak 18 tahun tepatnya pada tahun 1953, ia meninggalkan kampung halamannya untuk merantau ke Jawa.

Baca Juga: Profil Emmeril Khan Mumtadz yang Hilang di Swiss: Biodata, Pendidikan, dan Kronologi Hanyut di Sungai Aaree

Bersama dua adik sepupunya, yakni Azra'i dan Suward, Buya Syafii diajak belajar ke Yogyakarta oleh M. Sanusi Latief.

Sesampai di Jawa tepatnya Kota Yogyakarta, niatnya semula untuk meneruskan sekolahnya ke Madrasah Muallimin di kota itu tidak terwujud, karena pihak sekolah menolak dengan alasan kelas sudah penuh.

Tidak lama setelah itu, Buya Syafii justru diangkat menjadi guru bahasa Inggris dan bahasa Indonesia di sekolah tersebut namun tidak berjalan lama.

Setelah itu, Buya Syafii kembali mendaftar ke Muallimin dan akhirnya ia diterima tetapi ia harus mengulang kuartal terakhir kelas tiga.

Baca Juga: Profil Sungai Aaree Tempat Hilangnya Anak Ridwan Kamil, Emmeril Khan: Terpanjang, Jernih dan Indah di Swiss

Selama belajar di sekolah tersebut, ia aktif dalam organiasi kepanduan Hizbul Wathan dan pernah menjadi pemimpin redaksi majalah Sinar (Kini Dibawahi oleh Lembaga Pers Mu'allimin), sebuah majalah pelajar Muallimin di Yogyakarta.

Setelah lulus dari Mualimin Buya Syafii masuk ke Universitas Cokroaminoto di Surakarta dan memperoleh gelar sarjana muda pada tahun 1964.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya untuk tingkat sarjana penuh (doktorandus) pada Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, IKIP (sekarang Universitas Negeri Yogyakarta) dan tamat pada tahun 1968.

Selanjutnya Buya Syafii yang merupakan bekas aktivis Himpunan Mahasiswa Islam ini, terus meneruskan menekuni ilmu sejarah dengan mengikuti Program Master di Departemen Sejarah Universitas Ohio, AS.

Baca Juga: Profil Ray Liotta Aktor Hollywood yang Meninggal Dunia, Usia, Jadi Karakter GTA hingga Pemeran Film Goodfellas

Sementara gelar doktornya diperoleh dari Program Studi Bahasa dan Peradaban Timur Dekat, Universitas Chicago, AS, dengan disertasi: Islam as the Basis of State: A Study of the Islamic Political Ideas as Reflected in the Constituent Assembly Debates in Indonesia.

Berikut riwayat Pendidikan Buya Syafii Maarif:

  • SR Negeri Sumpur Kudus, Sumatera Barat (1947)
  • Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sumpur Kudus, Sumatera Barat
  • Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Lintau, Sumatera Barat
  • Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah, Yogyakarta (1956)
  • BA, Fakultas Sejarah dan Kebudayaan Universitas Cokroaminoto Surakarta (1964)
  • S1, Jurusan Sejarah, IKIP Yogyakarta (1968)
  • S2, Jurusan Sejarah, Ohio University, Athens, Ohio, AS, (MA, 1980)
  • S3, Pemikiran Islam, Universitas Chicago, Amerika Serikat, (Ph.D, 1983)

Berikut karier Buya Syafii Maarif:

  • Guru di Sekolah Muhammadiyah, Lombok Timur, NTB (1957-)
  • Guru Bahasa Inggris dan Indonesia SMP di Baturetno, Surakarta (1959-1963)
  • Guru Bahasa Inggris dan Indonesia SMA Islam Surakarta (1963-1964)
  • Dosen Sejarah dan Kebudayaan Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (1964-1969)
  • Dosen IKIP Yogyakarta (1967-1969)
  • Asisten dosen paruh waktu Sejarah dan Kebudayaan Islam di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta (1969-1972)
  • Asisten Dosen Sejarah Asia Tenggara IKIP Yogyakarta (1969-1972)
  • Dosen paruh waktu Sejarah Asia Barat Daya IKIP Yogyakarta (1973-1976)
  • Dosen senior Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1983-1990)
  • Profesor tamu di University of Iowa, AS (1986)
  • Dosen senior (paruh waktu) Sejarah dan Kebudayaan Islam IAIN Kalijaga, Yogyakarta (1983-1990)
  • Dosen senior (paruh waktu) di UII Yogyakarta (1984-1990)
  • Dosen senior (paruh waktu) Sejarah Ideologi Politik Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta (1987-1990)
  • Dosen senior (pensyarah kanan) di Universitas Kebangsaan Malaysia (1990-1994)
  • Dosen senior Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1992-1993)
  • Profesor tamu di McGill University, Kanada (1992-1994)

Baca Juga: Profil Ray Liotta Aktor Hollywood yang Meninggal Dunia, Usia, Jadi Karakter GTA hingga Pemeran Film Goodfellas

  • Profesor Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1996)
  • Wakil Ketua PP Muhammadiyah (1995-1998)
  • Ketua PP Muhammadiyah (1998-2000)
  • Ketua PP Muhammadiyah (2000- 2005)
  • Pengurus Masyarakat Sejarawan Indonesia
  • Pemimpin Redaksi majalah Suara Muhammadiyah Yogyakarta (1988-1990)
  • Anggota Staf Ahli jurnal Ummul Qur'an (1988)
  • MAARIF Institute for Culture and Humanity (2002)
  • Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP)

Deikian informasi profil Buya Syafii Maarif, tokoh Muhammadiyah yang meninggal dunia hari ini, pendidikan hingga karier.***

Editor: Aziz Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler