Pengertian Zakat dalam Islam dan Waktu Terbaik Membayarkan Zakat Fitrah dan Zakat Mal

13 April 2022, 10:35 WIB
Ilustrasi uang untuk membayar zakat. Penjelasan mengenai zakat dalam agama Islam dan waktu membayarkan zakat fitrah dan zakat mal yang sesuai dengan hukum Islam. /Freepik.com/freepik

BERITA DIY – Simak penjelasan zakat dalam agama Islam, perbedaan zakat fitrah dan zakat mal, dan waktu terbaik membayarkan zakat fitrah dan zakat mal.

Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib ditegakkan para pengikutnya sebagai bukti seseorang memeluk agama Islam.

Pengertian zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan. Sebagai salah satu rukun Islam, Zakat ditunaikan untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya.

Baca Juga: Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Cara Bayar Zakat Pakai Beras atau Uang

Zakat sendiri berada di nomor keempat karena secara tahapan, orang terlebih dahulu melaksanakan puasa Ramadhan baru kemudian membayar zakat.

Zakat merupakan salah satu rukun islam yang memiliki tingkatan tinggi. Perintah untuk mengeluarkan zakat telah Allah sampaikan dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 43 yang berbunyi:

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرَّاكِعِيْنَ - ٤٣

Artinya:

"Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk."

Secara umum, zakat dalam agama Islam dibagi menjadi dua yaitu zakat fitrah dan zakat mal.

Baca Juga: Waktu Terbaik Bayar dan Pembagian Zakat Fitrah di Bulan Ramadhan

Zakat Fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas setiap muslim yang dilakukan pada bulan Ramadhan baik orang merdeka atau budak, laki-laki atau perempuan, anak-anak atau dewasa.

Hal ini telah diwajibkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadist Imam Muslim no. 1503 yang berbunyi:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ وَالذَّكَرِ وَالْأُنْثَى وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلَاةِ

“Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fithri sebanyak satu shaa’ kurma atau satu shaa’ gandum. Kewajiban itu dikenakan kepada budak, orang merdeka, lelaki wanita, anak kecil, dan orang tua dari kalangan umat Islam. Dan beliau memerintahkan agar zakat fithri itu ditunaikan sebelum keluarnya orang-orang menuju shalat (‘Id).”

Baca Juga: Bacaan Doa Menerima Zakat Fitrah di Ramadhan Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Dikutip dari laman  Badan Amil Zakat Nasional, ulama Shaikh Yusuf Qardawi telah membolehkan zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk uang yang setara dengan 1 sha’ gandum, kurma atau beras. Nominal zakat fitrah yang ditunaikan dalam bentuk uang, menyesuaikan dengan harga beras yang dikonsumsi.

Berdasarkan SK Ketua BAZNAS No. 10 Tahun 2022 tentang Zakat Fitrah dan Fidyah untuk wilayah Ibu Kota DKI Jakarta Raya dan Sekitarnya, ditetapkan bahwa nilai zakat fitrah setara dengan uang sebesar Rp45 ribu per orang.

Penetapan nilai zakat fitrah yang disetarakan dengan uang ini juga dilakukan supaya memudahkan umat Islam dalam memberikan atau membayarkan zakat.

Baca Juga: Penjelasan, Niat Lengkap Zakat Fitrah Arab, Latin, dan Artinya, serta Waktu Wajib Bayar Zakat Fitrah

Setelah zakat dikumpulkan, BAZNAS atau Badan Amil Zakat Nasional akan menyalurkan zakat fitrah dalam bentuk beras kepada mustahik, termasuk keluarga rentan yang mengalami kesulitan akibat dampak pandemi Covid-19.

Sementara itu, zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis harta yang secara zat maupun substansi perolehannya tidak bertentangan dengan ketentuan agama, seperti emas, uang, tanah dan hasil usaha yang telah melewati nisab.

Lebih jelas, zakat mal berlaku untuk berbagai jenis harta yang telah diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2011 yang meliputi:

1. Emas, perak, dan logam mulia lainnya

2. Uang dan surat berharga lainnya

3. Perniagaan

4. Pertanian, perkebunan, dan kehutanan

5. Peternakan dan perikanan

6. Pertambangan

7. Perindustrian

8. Pendapatan dan jasa

9. Rikaz (barang temuan)

Baca Juga: Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya serta Keutamaan Zakat

Tidak hanya barang-barang di atas, harta yang dikeluarkan zakat mal-nya juga harus memenuhi beberapa syarat. Dikutip dari Baznas Kota Bandung, berikut enam syarat dikenakannya zakat atas harta, yaitu:

1. Harta tersebut merupakan barang halal dan diperoleh dengan cara yang halal;

2. Harta tersebut dimiliki penuh oleh pemiliknya;

3. Harta tersebut merupakan harta yang dapat berkembang;

4. Harta tersebut mencapai nishab sesuai jenis hartanya;

5. Harta tersebut melewati haul; dan

6. Pemilik harta tidak memiliki hutang jangka pendek yang harus dilunasi.

Mengenai waktu pembayaran, zakat fitrah bisa segera dilaksanakan mulai dari Ramadhan hingga sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri. Lalu penyaluran zakat fitrah kepada mustahik harus dilakukan sebelum sholat Idul Fitri.

Baca Juga: Niat Zakat Fitrah Untuk Diri Sendiri Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Berbeda dengan zakat fitrah, zakat mal dibayarkan pada saat penghasilan atau pendapatan orang tersebut telah memenuhi syarat wajib zakat. Karena hal tersebut, zakat mal bisa dibayarkan kapan saja dan tidak terpatok pada bulan Ramadhan saja.

Demikian informasi mengenai penjelasan zakat dalam agama Islam, perbedaan zakat fitrah dan zakat mal, dan waktu terbaik membayarkan zakat fitrah dan zakat mal.***

Editor: Iman Fakhrudin

Tags

Terkini

Terpopuler