BERITA DIY - Simak informasi pengakuan massa bayaran GMBI yang dibayar Rp 20 ribu untuk ikut demo di Polda Jawa barat.
Pengakuan massa bayaran GMBI ini diketahui usah lanjutan penyelidikan dari Polres Sumedang untuk mendalami kasus kericuhan di Polda Jabar.
Setelah kejadian demo di Polda Jabar, terdapat beberapa fakta baru salah satunya terdapat beberapa massa bayaran yang ikut demo GMBI.
Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia atau GMBI kala itu menuntut pengusutan tersangka pembunuhan salah satu anggotanya dan melakukan demo di Polda Jabar.
Karena masa yang tidak dapat dikontrol kemudian ricuh dan mengakibatkan pengerusakan di beberapa fasilitas umum di Polda Jabar.
Polisi pun menangkap beberapa anggota dan pendemo GMBI yang disinyalir menjadi penyebab kericuhan.
Baca Juga: Profil Ormas GMBI yang Ricuh di Polda Jabar, Ketua Umum dan 10 Anggota Jadi Tersangka
Setelah melakukan pendalaman kasus tersebut, Polres Sumedang mendeteksi ada beberapa orang yang ternyata dibayar untuk mengikuti demo GMBI.
Fakta baru tentang adanya massa yang dibayar ini terungkap saat polisi melakukan pembinaan kepada anggota GMBI yang tertangkap dan dilimpahkan ke Mapolda Sumedang.
Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana mengungkapkan bahwa Polres Sumedang menerima limpahan sebanyak 135 orang dari Mapolda Jabar usai demo ricuh.
Baca Juga: Kronologi Kasus Bahar Bin Smith Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus HOAX oleh Polda Jabar
"Menurut keterangan mereka setelah tadi diperiksa, mereka ikut demo ada yang dibayar Rp 20 ribu, Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu," kata Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana, kepada wartawan.
Sementara massa demo yang berasal dari Sumedang kemudian dipulangkan ke rumah masing-masing dengan diberi beberapa arahan dari kepolisian.
Selain itu mereka anggota GMBI yang mendapat binaan dari Polres Sumedang juga wajib untuk apel di Mapolres Sumedang dua kali dalam seminggu.
Demikian informasi pengakuan massa bayaran GMBI yang dibayar Rp 20 ribu untuk ikut demo di Polda Jawa barat.***