Apa Itu OCD atau Obsessive Compulsive Disorder? Penyebab, Gelaja, hingga Cara Pengobatannya

27 Januari 2022, 20:33 WIB
ILUSTRASI - Pengertian OCD atau Obsessive Compulsive Disorder, penyebab, gelaja, dan cara pengobatannya. /Pexels/Nathan Cowley

BERITA DIY - Apa itu Obsessive Compulsive Disorder atau disingkat OCD, pengertian, penyebab OCD, gejala, hingga cara pengobatannya.

Kabar kurang sedap datang dari aktor Aliando Syarief yang baru saja bicara tentang kondisi kesehatan mentalnya. Ia mengakui tengah berjuang sembuh dari OCD esktrem yang dideritanya.

Lantas apa itu OCD?

Melansir dari psychiatry.org, OCD atau gangguan obsesif-kompulsif adalah gangguan di mana orang memiliki pikiran, ide, atau sensasi yang berualang dan sifatnya obsesif.

Baca Juga: 7 Makanan Khas Imlek 2022, Wajib Ada dan Dipercaya Bawa Keberuntungan, Ini Makna Lengkapnya

Mereka yang menderita OCD merasa terdorong untuk melakukan sesuatu hal secara berulang (kompulsi). Perilaku berulang ini bisa seperti mencuci tangan, memeriksa barang-barang atau membersihkan, yang mana secara signifikan menganggu aktivitas harian.

Gangguan obsesif-kompulsif sering berpusat di sekitar tema tertentu, misalnya ketakutan berlebihan akan terkontaminas oleh kuman. Penderita OCD seperti kasus ini untuk meredakan ketakutan akan terkontaminasi, bisa melakukan cuci tangan secara kompulsif sampai terasa sakit dan pecah-pecah.

Penyebab

Meskipun tidak jelas apa yang menyebabkan ODC, beberapa faktor yang diketahui melansir dari White Swan Fondation adalah:

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Self Diagnosis? Berikut Ciri ciri dan Dampak yang Ditimbulkan bagi Kesehatan Mental

  • Faktor genetik: terkadang OCD dapat diturunkan dari orang tua
  • Faktor biologis/neurologis: beberapa penelitian mengaitkan perkembangan OCD dengan ketidakseimbangan kimiawi serotonin di otak
  • Perubahan hidup: perubahan besar dalam hidup seperti pekerjaan baru atau kelahiran anak memberikan lebih banyak tanggung jawab pada seseorang.
  • Faktor perilaku: orang yang sangat terorganisir, rapi, teliti dan mereka yang suka bertanggung jawab sejak usia muda, terkadang berisiko mengalami OCD.
  • Pengalaman pribadi: Seseorang yang pernah mengalami trauma parah kemungkinan akan terpengaruh dengan OCD. Misalnya, tertular ruam parah dengan menyentuh racun tikus di rumah, dapat menyebabkan dorongan cuci tangan.

Gejala

Gangguan obsesif-kompulsif biasanya mencakup obsesi dan kompulsi. Namun bisa juga hanya memiliki gejala obsesi atau hanya gejala kompulsi. Berikut uraian dari masing-masing gejala.

- Obsesi

Obsesi adalah pikiran, impuls, atau gambaran berulang dan terus-menerus menyebabkan emosi yang menyusahkan seperti kecemasana atau jijik. Ada beberapa typical obsessions atau obsesi khas yang dapat terjadi:

Baca Juga: Apa Itu Ghosting? Berikut Tips Sehat Mental dan Cara Move On Setelah Ditinggal Pasangan

  • takut terkontaminasi oleh orang atau lingkungan
  • pikiran atau gambaran seksual yang menganggu
  • takut melontarkan kata-kata kotor atau hinaan
  • perhatian yang ekstrem dengan keteraturan, simetri, atau presisi
  • piliran yang menganggu berulang tentang suara, gambar, kata, atau angka
  • takut kehilangan atau membuang sesuatu yang penting

- Kompulsi

Kompulsi adalah perilaku berulang atau tindakan mental dimana seseorang merasa terdorong untuk melakukan aksi dalam menanggapi obsesi.

Kompulsi dapat berupa respon berlebih yang secara langsung berhubungan dengan obsesi atau tindakan yang sama sekali tidak terkait dengan obsesi.

Dalam kasus terparah, pengulangan ritual yang konstan dapat mengakibatkan rutinitas normal menjadi hal yang sulit.

Beberapa contoh typical compulsions atau kompulsi khas yang dapat terjadi:

  • mencuci tangan, mandi, menyikat gigi, atau ke toilet secara berlebihan atau ritual
  • pemberishan berulang benda-benda rumah tangga
  • memesan atau mengatur sesuatu dengan cara tertentu
  • memeriksa kunci, sakelar, atau peralatan berulang kali

Baca Juga: 8 Manfaat Olahraga Basket untuk Kesehatan Fisik dan Mental: Baik untuk Jantung dan Menurunkan Stres

Pengobatan

Beberapa tindakan pengobatan bagi penderita OCD bisa dilakukan lewat beberapa metode. Melansir dari psychiatry.org, ada empat pilihan yang bisa dilakukan

1. Terapi perilaku kognitif: Pasien akan dihadapkan pada situasi atau gambaran yang ditakuti yang berfokus pada obsesi mereka, yang awalnya mengarah pada peningkatan kecemasan. Pasien diinstruksikan untuk menghindari perilaku kompulsif yang biasa mereka lakukan (dikenal sebagai pencegahan respons).

2. Pengobatan: Kelas obat yang dikenal sebagai inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), biasanya digunakan untuk mengobati depresi, juga bisa efektif dalam pengobatan OCD. Dosis SSRI yang digunakan untuk mengobati OCD umumnya lebih tinggi daripada yang digunakan untuk mengobati depresi.

Baca Juga: 5 Tips Hidup Sehat Fisik dan Mental Dengan Mudah dan Sederhana, Nomor 3 Wajib Dicoba!

3. Intervensi pengasuh: Pada orang dengan OCD yang tinggal bersama keluarga atau pengasuh, direkomendasikan untuk meminta dukungan pengasuh untuk membantu praktik paparan di rumah.

4. Perawatan diri: Mempertahankan gaya hidup sehat juga tamabahan menggunakan teknik relaksasi dasar, seperti meditasi, yoga, visualisasi, dan pijat, dapat membantu meredakan stres dan kecemasan yang disebabkan oleh OCD.***

Editor: Aziz Abdillah

Sumber: Mayo Clinic psychiatry.org White Swan Foundation

Tags

Terkini

Terpopuler