BERITA DIY - Berikut jadwal pencairan BST PKH Kemensos di semester 2 2021, 1 KK bisa dapat bantuan Rp 10,8 juta. BST PKH diperpanjang karena adanya PPKM Darurat.
Untuk pencarian data penerima bantuan sosial tunai atau BST PKH Juli 2021, masyarakat bisa mengunjungi situs milik Kemensos yakni cekbansos.kemensos.go.id.
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan, Presiden menginstruksikan untuk Program Keluarga Harapan atau PKH agar pencairannya dimajukan pada triwulan ketiga di bulan Juli.
"Dengan harapan, bisa membantu masyarakat terdampak pandemi," ucap Risma melalui keterangan tertulis, Senin, 5 Juli 2021.
Dalam program BST PKH ini, Pemerintah memberikan Bansos Tunai kepada lanjut usia, balita, penyandang disabilitas, anak sekolahan, hingga ibu hamil.
Berbeda dengan BST biasa yang hanya mendapatkan Rp 300 ribu per KK, BST PKH ini bisa memberikan bantuan hingga Rp 10,8 juta kepada 1 keluarga.
Asumsi mendapat Rp 10,8 juta tersebut yakni berasal dari persyaratan dalam 1 keluarga, hanya 4 orang saja yang mendapatkan BLT PKH dari Kemensos.
- Kategori Ibu Hamil/Nifas : Rp. 3.000.000,-
- Kategori Anak Usia Dini 0 s.d. 6 Tahun : Rp. 3.000.000,-
- Kategori Pendidikan Anak SD/Sederajat : Rp. 900.000,-
- Kategori Pendidikan Anak SMP/Sederajat : Rp. 1.500.000,-
- Kategori Pendidikan Anak SMA/Sederajat : Rp. 2.000.000,-
- Kategori Penyandang Disabilitas berat : Rp. 2.400.000,-
- Kategori Lanjut Usia : Rp. 2.400.000,-
Daftar penerima Bansos PKH bisa langsung diakses oleh masyarakat melalui link https://cekbansos.kemensos.go.id. Cukup siapkan KTP dan isi data diri yang diminta.
Tiap keluarga bisa mendapat Rp 10,8 juta jika 4 orang tersebut dapat BLT seluruhnya. Berikut daftar lengkap besaran BLT PKH:
Cara Cek Daftar Penerima Bansos atau BST PKH
- Buka laman https://cekbansos.kemensos.go.id
- Masukkan Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Kelurahan / Desa domisili
- Masukkan nama sesuai KTP
- Masukkan kode yang muncul
- Refresh kode jika tidak terbaca
- Klik CARI
BLT ini bertujuan untuk membantu masyarakat Indonesia, khususnya untuk ibu hamil dan balita, serta mengatasi dampak pandemi Covid-19 serta menggerakkan ekonomi nasional.***