Hukum Menggabungkan Puasa Qadha Ramadhan dan Puasa Syawal, Apakah Boleh? Berikut Penjelasannya

17 Mei 2021, 17:05 WIB
Ilustrasi: Hukum menggabungkan puasa syawal dan puasa qadha Ramadan. /pixabay/ hiplanay

BERITA DIY - Berikut penjelasan lengkap apakah puasa qadha Ramadan dapat digabungkan dengan puasa Syawal.

Setelah sebulan penuh umat Islam di dunia menjalankan puasa Ramadan, maka tepat pada 1 Syawal, umat Islam akan merayakan hari raya Idul Fitri.

Tak bisa dihindari, selama sebulan penuh, kerapkali ada beberapa hari di mana seorang muslim tak bisa menjalankan puasa karena beberapa hal.

Baca Juga: Kapan dan Berapa Hari Puasa Syawal Setelah Idul Fitri? Berikut Jadwal, Niat, dan Keutamaannya

Misal, karena sakit, sedang dalam perjalanan, atau sedang mengalami haid bagi perempuan. Selama alasan tidak puasa ialah udzur syar'i, maka seorang muslim boleh membatalkan atau tidak berpuasa.

Namun, sebagai gantinya, orang yang bersangkutan harus menjalankan puasa qadha (puasa pengganti) selama hari yang ditinggalkannya saat Ramadan.

Sementara itu, saat bulan Syawal tiba, Nabi Muhammad Saw menganjurkan umat Islam untuk menjalankan puasa selama enam hari. Puasa enam hari di bulan Syawal ini biasa disebut dengan puasa Syawal.

Baca Juga: Amalan-amalan Ibadah Bulan Syawal yang Berpahala Besar: Silaturahmi, Puasa, hingga Menikah

"Siapa yang berpuasa Ramadan, maka pahala puasa sebulan Ramadan itu [dilipatkan sama] dengan puasa 10 bulan, dan berpuasa 6 hari setelah Idul fitri [dilipatkan 10 menjadi 60], maka semuanya [Ramadan dan 6 hari bulan Syawal] genap setahun," demikian hadits Rasulullah Saw (HR. Ahmad).

Lalu, apakah dua ibadah puasa yang berbeda maksud dan niat itu dapat dilakukan secara bersamaan?

Secara garis besar, ada dua pendapat paling masyhur tentang pelaksanaan puasa Syawal yang digabungkan dengan puasa qadha Ramadan.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Syawal LENGKAP dengan Tata Cara dan Keutamaan Menjalankannya

1. Tidak boleh digabung

Hukum pertama yakni tidak boleh digabungkan antara puasa Syawal dengan puasa qadha Ramadan. Hal itu karena tingkatan kedua ibadah puasa tersebut berbeda.

Puasa qadha Ramadan hukumnya wajib, sedangkan puasa Syawal hukumnya sunnah. Menggabungkan keduanya sama saja seperti menggabungkan shalat sunnah Rawatib dengan shalat Shubuh.

Imam Syihabuddin ar-Ramly, salah seorang ulama madzhab Syafi'i mengatakan bahwa jika digabungkan, maka kemuliaan puasa setahun penuh tidak akan didapatkan.

Baca Juga: Niat Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Syawal LENGKAP dengan Arti dan Terjemahan Latin

2. Boleh digabungkan

Pendapat kedua mengatakan bahwa seorang muslim boleh menggabungkan puasa syawal dengan puasa qadha Ramadan, tetapi dengan catatan pahala puasa sunnahnya tidak akan sempurna.

Hal itu sebagaimana hukum menggabungkan mandi wajib junub dengan mandi sunnah sebelum shalat Jumat. Jika keduanya digabung, maka pahala sunnahnya tidak akan sempurna.

Demikian penjelasan apakah puasa qadha Ramadan dan puasa Syawal boleh digabung atau tidak.***

Editor: Adestu Arianto

Tags

Terkini

Terpopuler