BERITA DIY – Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon turut berkomentar terhadap pemecatan seorang pejabat PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) karena mengadakan kegiatan kajian Ramadan.
Pejabat tersebut diberhentikan oleh Pelni lantaran akan mengadakan kegiatan kajian ramadan dengan mengundag sejumlah pendakwah yang disinyalir mendukung HTI dan radikalisme.
Melalui akun twitternya Fadli Zon mengatakan jika apa yang terjadi di Pelni dikarenakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak diisi oleh orang-orang yang kompeten.
Baca Juga: Liga Spanyol: Real Madrid Menangi El Clasico 2-1, Naik ke Puncak dan Usir Barcelona
Baca Juga: Menang Tipis 1-0 Atas Barito Putera, Persija Jakarta Lolos ke Semifinal Piala Menpora
“Ini salah satu akibat kalau BUMN diisi orang-orang tidak profesional atau sekedar balas jasa sebagai relawan atau pendukung Pilpres. Parasit!,” kata Fadli Zon dikutip BERITA DIY dari akun twitternya @fadlizon, Minggu, 11 April 2021.
Sebelumnya, keputusan Pelni memecat salah satu pejabatnya disampaikan secara langsung oleh Komisiarin Independen Pelni, Dede Budhyarto melalui akun twitternya @kangdede78.
"Sehubungan flyer info penceramah dalam kegiatan Ramadhan di lingkungan PT @pelni162 dari Badan Dakwah Pelni yang sudah beredar luas perlu saya sampaikan bahwa Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada ijin dari Direksi. Oleh sebab itu, kegiatan tersebut dibatalkan," tulisnya.
Baca Juga: Manfaat Buah Kurma bagi Kesehatan yang Cocok untuk Hidangan Buka Puasa Ramadhan 2021
Baca Juga: MPL S7 Pekan Ketujuh: Evos Hampir Ciut Lawan Geek Fam, Rekt Cs Akhirnya Menang 3-1
Dede juga mengatakan jika pejabat yang terkait dengan agenda kegiatan kajian Ramadan itu telah diberhentikan dari Pelni.
"Selain itu, pejabat yang terkait dengan kepanitiaan acara tersebut telah dicopot,” lanjut Dede Budhyarto.
Dede juga berpesan jika BUMN tidak boleh segan terhadap siapapun orang yang ada didalamnya yang terlibat radikalisme.
Baca Juga: MPL S7 Pekan Ketujuh: Savage Albert Baby Alien Bawa RRQ Hoshi Menang 2-0 Lawan Alter Ego
“Ini pelajaran sekaligus warning kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan mencopot ataupun memecat pegawainya yang terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sedikitpun, berangus," tegasnya.
Acara kajian ramadan yang dibatalkan tersebut semula direncanakan akan diisi sejumlah nama pendakwah mulai dari Ustaz Firanda Andirja, Ustaz Rizal Yuliar Putrananda, Ustaz Subhan Bawazier, KH Cholil Nafis, dan Ustaz Syafiq Riza Basalamah.***