Disebut Gelap Otak dan Jiwa, Ferdinand Hutahaean Dapat Sindiran Keras dari Benny K Harman

5 April 2021, 09:00 WIB
Disebut Gelap Otak dan Jiwa, Ferdinand Hutahaean Dapat Sindiran Keras dari Benny K Harman.* // twitter.com/ @FerdinandHaean3

BERITA DIY - Benny K Harman merespon pernyataan Ferdinand Hutahaean yang tidak sepakat dengan pernyataan politisi Benny K Harman yang menyebutkan bahwa Yesus Kristus merupakan tokoh radikal di zamannya.

Sebuah akun @KakekHalal juga sebelumnya mengkritik pernyataan Benny K Harman. Dalam cuitannya, ia menyayangkan Benny yang merupakan jebolan seminari tega membuat pernyataan soal Yesus radikal.

"Saya sedih baca cuitan Politikus @PDemokrat @BennyHarmanID ini. Mengapa saya sedih ? Saya tdk menyangka seorang putra Flores NTT yang juga jebolan seminari tega mengatakan demikian. Yg terhormat bpk @BennyHarmanID, kenapa sampe hati anda mengatakan demikian?," cuitnya.

Baca Juga: BST DKI Jakarta Rp 300 Ribu Tahap 3 Sudah Disalurkan, Cek Bansos yang Cair dengan KK di corona.jakarta.go.id

Baca Juga: Klik Link dtks.kemensos.go.id untuk Cek Daftar Penerima Bansos PKH, Cair Bulan Ini

Lantas cuitan tersebut di balas oleh Ferdinand Hutahaean.

"BKH jebolan seminari bang? Baru tau saya," cuti Ferdinand pada Sabtu, 3 April 2021.

BEnny K Harman pun membalas cuitan bernada pertanyaan Ferdinand tersebut. Benny lantas mengunggah sebuah foto buku dengan judul "Yesus Sang Radikal Potret Manusia yang Disalibkan".

"Kau kok ikut dungu bung. Baca buku ini, jangan gelap otak dan jiwamu.?," tulis Benny dalam keterangan yang membersamai foto tersebut.

 Sebelumnya, anggota DPR dari fraksi Demokrat, Benny K Harman mengatakan bahwa Yesus berani melawan kesewenang-wenangan penguasa yang membelenggu kebebasan umat-Nya.

"Yesus itu tokoh sangat radikal di zamannya. Dia melawan tradisi kesewenang-wenangan penguasa yang membelenggu kebebasan umat-Nya." tulis Benny K Harman di akun twitternya, @BennyHarmanID 2 April 2021.

 

"Atas konsistensi sikap-Nya, Ia rela disiksa, didera, dicemeti, dan dipaku di kayu salib hingga wafat. Hari ini kita peringati wafat-Nya itu.#Liberte" tambahnya.

Baca Juga: BPBD Ungkap Bencana Lahar Banjir di NTT Akibatkan 11 Orang Meninggal Dunia

Baca Juga: Bacaan Doa agar Hujan Segera Reda: Lengkap Arab, Indonesia, Latin dan Artinya

Menanggapi hal ini, mantan politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean tidak sepakat. Ia mengaku sedih membaca cuitan Benny K Harman ini.

Ferdinand mengatakan, Yesus tidak sedang melawan penguasa, melainkan melawan tokoh agama dan meluruskan masyarakat Yahudi yang dinilai sudah sesat.

 

"Bang BKH, sy sedih baca cuitan ini. Kalimat ini sama sekali tdk mencerminkan perjalan hidup Yesus. Dlm hidupnya, Yesus tdk sdg melawan penguasa tp melawan tokoh agama dan meluruskan masyarakat Yahudi yg dinilai sdh sesat. Makanya atas itulah dia dihukum bkn krn melawan penguasa." balas Ferdinand di akun twitternya, @FerdinandHutahaean3 pada 3 April 2021.

Ferdinand menilai, sebutan radikal untuk Yesus yang melawan penguasa itu salah.

"Yesus diburu olh ahli taurat Yahudi krn dianggap melawan taurat dan bertentangan dgn hukum2 Yahudi. Yesus tak punya sejarah melawan penguasa saat itu baik penguasa Yahudi maupun Romawi. Jd sebutan radikal krn melawan penguasa itu salah, tdk ada faktanya @BennyHarmanID," tambahnya.

 

"Ada banyak hukum taurat yang diperbaharui olh Yesus, krn itulah muncul Kitab Perjanjian Baru. Dan terkait penguasa, Yesus berkata bahwa tdk ada penguasa/pemerintah yg tdk bersumber dr Tuhan, dan bayarlah apa yg hrs kamu berikan kpd penguasa. Itu yg tertulis." tulis Ferdinand lagi.

"Yesus dihukum Salib atas 2 pengadilan, pertama pengadilan ahli taurat dan penguasa Yahudi, tp krn saat itu Romawi yg berkuasa, mk Yesus dihadapkan lg Pilatus penguasa Romawi di Yudea. Yesus tak sedikitpun menghujat melawan penguasa saat diadili tp berkata mengampuni mrk." tambahnya.

"Dari ribuan ayat dlm Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, tak satupun disana ada kalimat yang menyerang penguasa, melawan penguasa atau pemerintah." Ferdinand menambahkan.

"Tp Yesus meluruskan kesesatan yg terjadi dikalangan Yahudi, merubah hukum2 lama dgn yg baru. Jgn bikin cerita tak faktual ttg Yesus," pungkasnya.***

 

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler