Tata Cara I’tikaf di Bulan Ramadhan: Syarat, Bacaan Niat, dan yang Hal Membatalkan I’tikaf

1 April 2021, 15:04 WIB
ILUSTRASI: Tata cara I'tikaf di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. /PIXABAY/mucahityildiz

BERITA DIY-I’tikaf merupakan salah satu amalan penting di sepuluh malam terakhir bulan suci Ramadhan.

Seperti dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya seperti berikut:

“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadahan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut.”

Baca Juga: Polisi Beberkan Kronologi Masuknya ZA ke Mabes Polri dan Melakukan Aksi Terorisme

I’tikaf merupakan ibadah dengan cara berdiam diri di dalam masjid dengan tujuan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

I’tikaf memiliki kekhususan dalam beribadah, seperti tempat dan aktivitas yang dilakukan, yaitu di masjid dan dengan berdzikir, berdoa, membaca Al-Qur;an, shalat sunnah, bershalawat, bertaubat, beristighfar, dan lainnya.

Dikutip dari kemenag.go.id, kegiatan I’tikaf dianjurkan setiap waktu, namun lebih diutamakan saat memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, seperti penuturan dari Abdullah bin Umar RA.

Baca Juga: Ayah dari Superman Bakal Ada di Film Thor: Love and Thunder, Kok Bisa?

Rasulullah SAW juga menyampaikan dalam sebuah hadits tentang I’tikaf di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan:

مَنِ اعْتَكَفَ مَعِي فَلْيَعْتَكِفَ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ

Mani’takafa ma’iyi falya’ta kifal ‘asyralawakhir

Artinya:

“Siapa yang ingin beri’tikaf bersamaku, maka beri’tikaflah pada sepuluh malam terakhir,” (HR. Ibnu Hibban)

Syarat I’tikaf

  • Islam
  • Berakal sehat
  • Bebas dari hadas besar

Rukun I’tikaf

  1. Niat

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ مَا دُمْتُ فِيهِ

Nawaitu an a’takifa fii hadzal masjidi maa dumtu fiih

Baca Juga: Berikan Instruksi Pencegahan Kebakaran, Ferdinand Hutahaean Sebut Anies Baswedan Mirip Anak TK

Artinya:

“Saya berniat I’tikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya.”

  1. Berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tuma’ninah sholat
  2. Masjid
  3. Orang yang beri’tikaf

Kegiatan I’tikaf sendiri dapat dilakukan dengan cara berdzikir kepada Allah SWT di dalam masjid, membaca kalimat thayyibah ((لا اله الا الله, tasbih (سبحان الله), istighfar (استغفر الله العظيم), syukur (الحمد لله), membaca Al-Qur'an, sholat sunnah, bertaubat, beristighfar, bertaubat, dan lain sebagainya.

Hal tersebut untuk mengingat, memohon ampunan, dan bertaubat kepada Allah SWT.

Sedangkan beberapa hal yang dapat membatalkan I’tikaf yaitu:

  • Gila
  • Pingsan atau hilang kesadaran
  • Mabuk
  • Bersetubuh/berhubungan suami istri
  • Keluar dari Islam
  • Bersentuhan kulit dengan syahwat
  • Keluar dari masjid karena keinginan sendiri

Baca Juga: Pasca Dapat Izin OJK, Begini Cara Baru Cairkan Uang dari Snack Video Terbaru April 2021

Itulah tata cara, niat, rukun, serta hal-hal yang dapat membatalkan I’tikaf di sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.***

Editor: Mufit Apriliani

Tags

Terkini

Terpopuler