Ketua Umum PBNU Said Aqil: Terorisme Bahaya Laten di Indonesia Masuk Lewat Ajaran Wahabi

31 Maret 2021, 11:39 WIB
Ketua umum PBNU KH Said Aqil. /tangkapan layar/nu.or.id

BERITA DIY – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU), Said Aqil mengatakan bahwa bahaya laten bangsa Indonesia bukan lagi PKI tapi terorisme dan radikalisme.

"Mohon maaf, saya berani mengatakan bukan PKI bahaya laten kita, tapi radikalisme dan terorisme yang selalu mengancam kita ini," katanya dalam sebuah webinar yang ditayangkan di kanal Youtube TVNU, Selasa, 30 Maret 2021.

Said Aqil mengatakan jika masuknya terorisme di Indonesia adalah melalui ajaran Wahabi dan Salafi.

Baca Juga: Hore! Sumarno dan Danil Bongkar Tabiat Elsa, Al Andin Pulang ke Pondok Pelita? Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini

Baca Juga: Cek dtks.kemensos.go.id 10 Juta KK Dapat Bansos Rp1,2 Juta yang Cair Maret dan April 2021

Dia menuturkan jika ingin memberantas terorisme maka akarnya yang harus diberantas, yakni ajaran Wahabi dan Salafi.

“Kalau kita benar-benar sepakat, satu barisan ingin menghadapi, menghabiskan atau menghabisi jaringan terorisme dan radikalisme, benihnya dong yang harus dihadapi. Benihnya, pintu masuk yang harus kita habisin. Apa? Wahabi. Ajaran Wahabi itu pintu masuk terorisme," katanya.

Meski begitu, Said Aqil menekankan jika ajaran Wahabi bukanlah ajaran terorisme. Tetapi menjadi pintu masuk terorisme karena ajarannya yang terlalu ekstrim.

Baca Juga: Nama Lengkap dan Arti Nama Anak Zaskia Sungkar dan Irwansyah, Diambil dari Nama Sahabat Rasul

Baca Juga: Tanggapan KPAI Soal Sekolah Tatap Muka Juli Nanti

"Wahabi bukan terorisme tapi pintu masuk. Kalau udah wahabi ini musyrik, ini musyrik, ini 'biddah', ini gak boleh, ini sesat, ini 'dholal', ini kafir, itu langsung satu langkah lagi, satu 'step' lagi, sudah halal darahnya boleh dibunuh,” ujarnya.

“Jadi benih pintu masuk terorisme adalah Wahabi dan Salafi. Wahabi dan Salafi adalah ajaran ekstrim," imbuhnya.

Said Aqil mengatakan jika ia mendapat informasi masih ada lebih dari 6.000 teroris yang belum ditangkap. Ia mensinyalir mereka merupakan bagian dari jaringan Jamaah Asharut Daulah (JAD).

Baca Juga: 3 Cara Mudah Lapor SPT Tahunan Online dan Offline: Terakhir Hari Ini, Jangan Sampai Terlambat

Baca Juga: Innalillahi wa Innailaihi Rojiun! Aktris Titi Kamal Sampaikan Kabar Duka Atas Meninggalnya Iwan: Ya Allah

Said Aqil mengatakan, JAD merupakan kelompok yang lebih ekstrim ketimbang Jamaah Ansharut Tauhid pimpinan Abu Bakar Baasyir. Hal ini dikarenakan JAD menganggap seluruh pihak yang berseberangan dengan mereka adalah kafir.

"Beda dengan Ansharut Tauhid, JAT Abu Bakar Baasyir itu yang disasar nonmuslim, gereja, nonmuslim yang harus dihabisin. Kalau JAD, kita semua halal darahnya," ujarnya.

Baca Juga: Inspirasi Menu Sahur: Puasa Pertama Makan Enak Pakai Semur Tempe, Intip Resep dan Cara Buatnya

Baca Juga: Cair Akhir Maret! Cara Cek Penerima BST Rp 300 Ribu di dtks.kemensos.go.id dan Cara Cairkan di Kantor Pos

Untuk itu ia meminta aparat kepolisian secara tegas dan tanpa rasa ragu mengambil tindakan terhadap jaringan terorisme di Indonesia.

Apalagi terorisme bertentangan dengan ajaran Islam maupun Al Quran yang tidak mengajarkan kekerasan apalagi pembunuhan.

"Saya harap kepada polisi tidak ragu, gamang dalam memberantas terorisme. Kalau mau dalil, saya kasih dalilnya," katanya.***

 

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler