Penting Mengetahui Cara Menghitung Masa Subur Perempuan Biar Cepat Hamil

15 Maret 2021, 16:15 WIB
Ilustrasi vagina. Cara menghitung masa subur pada perempuan. /PEXELS/C Technical

BERITA DIY - Merencanakan program atau menunda kehamilan sangat bisa dilakukan dengan lebih dulu mengetahui masa subur pada perempuan.

Masa subur pada setiap perempuan bisa berbeda-beda, tergantung banyak faktor tapi yang berpengaruh adalah siklus menstruasi.

Masa subur ini bisa dihitung salah satunya dengan melakukan perhitungan kalender menstruasi atau memahami siklus menstruasi diri sendiri.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Komedi Indonesia yang Cocok Menemani Anda saat Jenuh

Normalnya siklus menstruasi berlangsung selama 21-35 hari, terhitung dari rentang hari pertama menstruasi sampai hari pertama menstruasi berikutnya.

Di dalam siklus itu terjadi ovulasi yang menjadi masa subur perempuan untuk siap dibuahi.

Ovulasi sendiri merupakan proses pelepasan sel telur yang sudah matang dari ovarium. Ovulasi berlangsung sekitar 12-14 hari sebelum hari pertama menstruasi atau haid berikutnya. Masa subur dimulai di sekitar waktu ovulasi.

Baca Juga: Ikatan Cinta 15 Maret 2021: Andin Bongkar Elsa Pernah Hamil Anak Roy, Netizen Beri Komentar Menohok dan Lucu

Jika siklus menstruasi perempuan teratur 28 hari, masa subur perempuan berkisar 12-16 hari sebelum periode menstruasi berikutnya. Dengan kata lain, rata-rata wanita mengalami masa subur antara hari ke-10 hingga hari ke-17 setelah hari pertama haid terakhir.

Sel telur hanya dapat bertahan selama 24 jam setelah dikeluarkan. Jadi, bila ingin hamil, sel telur harus dibuahi dalam waktu 12–24 jam setelah ovulasi. Karena itulah, penting untuk mengetahui kapan wanita sedang berada pada kondisi paling subur.

Akan sulit menghitung kapan ovulasi dan masa subur terjadi jika siklus menstruasi belum terbaca. Bagi yang masih kesulitan membaca siklus menstruasi dan mencari kapan masa subur, berikut metodenya:

1. Catat tanggal menstruasi atau haid selama 6 hingga 12 bulan terakhir

2. Setelah diketahui, kurangi 18 hari dari siklus haid tersingkat dari 6 bulan pencatatan untuk menentukan awal masa subur

3. Selanjutnya, kurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang untuk menentukan akhir masa subur.

Baca Juga: Diterapkan Sejak 24 Maret 2021 di 12 Daerah, Segini Prakiraan Biaya Denda Tilang Elektronik

Contohnya, siklus menstruasi 6 bulan berturut adalah 29 hari, 31 hari, 27 hari, 28 hari, 26 hari, 30 hari. Dari situ, siklus terpendek adalah 26 hari dan terpanjang 31 hari. Maka, 26-18 = 8 hari, 31-11 = 20 hari.

Jadi, perkiraan masa subur berlangsung pada hari ke-8 hingga hari ke-20.

Selain menghitung kalender masa subur, bisa juga dikenali lewat tanda-tanda atau indikator masa subur setelah haid:

Suhu basal tubuh meningkat, suhu basal merupakan suhu tubuh saat bangun di pagi hari. Normlanya suhu basal 35,5-36,0 derajat Celcius. Tapi selama masa ovulasi suhu basal lebih tinggi dari angka normal.

Keluarnya lendir serviks di mulut rahim, cairan yang keluar ini teksturnya seperti putih telur mentah, bening, licin, dan elastis. Ini bentuk persiapan dari rahim untuk menerima sel telur.

Baca Juga: 3 Macam Najis dan Cara Mensucikannya: Najis Mukhaffafah, Najis Mutawassithah, dan Najis Mughalladhah

Nyeri perut atau bagian pinggang, memasuki waktu ovulasi beberapa perempuan akan mengalami rasa nyeri di perut atau di bagian pinggang. Rasa sakit ini dapat juga dijadikan salah satu tanda untuk membantu mendeteksi masa subur.

Perasaan lebih bergairah, meskipun tidak terlihat hal ini bisa dirasakan perempuan ketika dirinya sedang berada di masa ovulasi. Lebih sering merasa tertarik secara seksual dan tubuh mengeluarkan aroma yang berbeda dari biasanya.

Itulah cara menghitung masa subur pada perempuan dan indikator yang menandakan perempuan sedang dalam masa subur.***

 

Editor: Adestu Arianto

Tags

Terkini

Terpopuler