Dalam proses pembuatan camilan, terdiri dari bahan baku dan packaging yang punya harga terus naik.
Namun, karena cemilan atau makanan ringan punya target pasar kepada kelas menengah ke bawah, maka harga cemilan harus tetap murah dengan kualitas baik.
Satu-satunya cara untuk menyiasati inflasi adalah dengan mengurangi bahan baku atau packaging. Namun, kebanyakan produsen memilih pilihan pertama.
Di Indonesia, generasi milenial-lah yang pertama kali menyicipi camilan Momogi, Top dan Beng Beng.
Sejak 2010, pendapatan masyarakat Indonesia melewati angka 3000 dolar AS per kapita, masuklah dalam kategori negara berpenghasilan menengah.
Dari laporan Bank of America (BofA), generasi milenial adalah angkatan yang tak punya ketertarikan kepada konsumsi yang bersifat hanya 'cemilan'.
Generasi milenial lebih memilih mengarahkan konsumsi kepada hal yang menghibur dan pengalaman untuk menunjang gaya hidup.
AC Nielsen dalam riset pada 2015 juga menunjukkan penuruanan pangsa pasar industri cemilan kemasan.