Sedang Viral, Siapa Pemilik Menara Saidah Saat Masih Aktif? Yuk Ketahui Fakta-fakta Lokasi Horor Ini

25 Januari 2022, 12:26 WIB
Info viral siapa pemilik Menara Saidah saat masih aktif hingga kini, dan fakta lokasi yang diklaim horor ini. Apakah benar nneke Koesherawati pemilik dari tempat angker tersebut? /Tangkap layar Instagram.com/@wibisono.ari

BERITA DIY - Berikut informasi viral pemilik Menara Saidah saat masih aktif hingga kini, dan fakta lokasi yang diklaim horor ini.

Sejumlah netizen mempertanyakan, siapa pemilik Menara Saidah? Apakah benar Inneke Koesherawati pemilik dari tempat horor tersebut?

Awal mula fenomena ini viral yakni saat seorang netizen mengaku dapat undangan wawancara kerja di Menara Saidah, Jakarta.

Baca Juga: Tikolu.net Begini Cara Membuat Emoji Mix yang Viral di Tiktok Tanpa Aplikasi

Padahal, Menara Saidah sudah tak berpenghuni dan kosong sejak 2007. Netizen tersebut pada akhirnya tak memenuhi interview kerja karena berada di Tulungagung, Jawa Timur.

Akun Twitter @workfess pada Minggu, 23 Januari 2022 mengunggah tweet soal Menara Saidah dan cepat viral dengan share sebanyak 930 retweet dan 8.983 likes.

Dari sejumlah komentar netizen, ada yang mengklaim Menara Saidah angker dan kondisi gedung yang disebut telah miring.

Baca Juga: Link Download Emoji Mic Mix Apk Permainan dari Tikoalu yang Viral di TikTok dan Trending Google

Fakta-fakta Menara Saidah

Berikut sejumlah fakta Menara Saidah yang dikumpulkan dari sejumlah sumber, antara lain:

1. Menara Saidah dibangun tahun 1995

Menara Saidah dibangun oleh kontraktor PT Hutama Karya mulai tahun 1995, dan selesai pada 1998.

Pembangunan Menara Saidah disebut menelan biaya hingga Rp 50 miliar dan pada awalnya, gedung ini dinamakan Gracindo.

Berada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Menara Siadah punya 30 lantai dan arsitektur bergaya Romawi.

Sejumlah patung-patung Romawi di dalam dan luar gedung Menara Saidah diklaim diimpor langsung dari Italia.

Baca Juga: Apa Itu Menara Saidah? Tempat yang Diduga Anker serta Viral di Medsos, Dimana Letak dan Kisah Horornya?

2. Pemilik pertama Menara Saidah adalah Mustika Ratu

Diketahui, pemilik pertama Menara Saidah adalah Mustika Ratu atas nama Mooryati Sudibyo.

Lantas, pada tahun 1995 gedung tersebut dilelang dan dimenangkan oleh Keluarga Saidah. Hingga gedung berganti nama menjadi Menara Saidah.

Nama Saidah diambil dari nama Saidah Abu Bakar Ibrahim, yang diketahui sebagai mertua pemain film dan sinetron Inneke Koesherawati.

Baca Juga: Emoji Mix by TikTok , Cara Mudah Buat Emojimix dengan 2 Cara yang Lagi Viral di Medsos Tanpa Apliasi

3. Menara Saidah pernah jadi kantor PPU hingga Kementerian

Pada 2 September 1999, Menara Saidah pernah menjadi kantor Sekretariat Panitia Pemilihan Umum (PPU) 1999.

Gedung yang ada di Jalan Letjen MT Haryono pun pernah menjadi kantor Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia atau kini disebut sebagai Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi.

Baca Juga: Viral Ucapan Edy Mulyadi, Benarkah Kader PKS? Hina Prabowo hingga Trending Warga Kalimantan Bukan Monyet

4. Menara Saidah ditutup 2007

Menara Saidah resmi ditutup pada tahun 2007 usai diketahui gedung telah miring beberapa derajat.

Penutupan Menara Saidah adalah untuk keselamatan penghuni gedung. Meski demikian, PT Gamlindo Nusa selaku pengelola, membantah bahwa gedung itu miring.

Menurut PT Gamlindo Nusa, gedung ditutup karena masa sewa penyewa sebelumnya telah habis dan ada kegiatan renovasi pada 2015 lalu.

Baca Juga: Cara Bikin Kutek Jelly Nails, Tren Nail Art Baru yang Viral di TikTok

5. Sempat akan diambil-alih oleh Pemprov DKI Jakarta

Menara Saidah sempat akan diambil-alih oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada tahun 2016.

Namun, tak terlaksana. Pernah juga Universitas Satyagama akan menyewa gedung Menara Saidah pada tahun 2011, juga urung terlaksana.

Baca Juga: Viral Ucapan Edy Mulyadi, Benarkah Kader PKS? Hina Prabowo hingga Trending Warga Kalimantan Bukan Monyet

Demikian fakta-fakta gedung Menara Saidah yang viral di Twitter, siapa pemilik gedung, dan alasan ditutup pada 2007.***

Editor: Arfrian Rahmanta

Tags

Terkini

Terpopuler