Sebastian Haller lahir di kawasan Ris-Orangis, 20 kilometer dari Paris, pada 22 Juni 1994. Sejak usia tiga tahun, orang tua Haller sudah memperkenalkannya dengan olahraga bela diri Judo.
Namun, Haller kecil ternyata lebih tertarik kepada sepak bola. Melihat kemauan anaknya yang besar, kedua orang tua Haller kemudian mendaftarkannya ke klub lokal F.C.O Vigneus. Haller masih berusia 10 tahun saat itu.
Pada 2007, pemandu bakat klub Liga Prancis, Auxerre, mencium kemampuan Haller dan mengajaknya bergabung. Klub itu memiliki salah satu akademi terbaik di Prancis dengan menghasilkan pesepakbola ternama seperti Eric Cantona, Phillip Mexes, Djibril Cisse hingga Bacary Sagna.
Haller pun berhasil menembus Timnas Prancis U-17 yang tampil di Piala Dunia U-17 pada 2011. Meskipun Haller hanya mencetak satu gol dan satu assist pada empat laga di ajang tersebut, Auxerre langsung mengikatnya dengan kontrak profesional tahun itu.
Setelah di Auxerre, Haller berpindah ke klub Liga Belanda Utrecht pada Desember 2014. Ternyata, di negara dengan DAM terbesar itu, ia bisa tampil tajam dengan 11 gol dari 17 lagi.
Ketajamannya berlanjut di musim kedua. Haller mencetak 41 gol dalam 82 laga untuk Utrecht. Hal ini membuat Niko Kovac yang saat itu sebagai pelatih Eintracht Frankfurt kepincut.
Baca Juga: Profil Dean Berta Vinales yang Meninggal Dunia Setelah Crash di Race 1 WorldSSP300 GP Spanyol 2021
Alhasil, pada 2017, Sebastian Haller resmi berpindah ke Eintracht Frankfurt. Musim pertama yang mengecewakan, pada tahun keduanya ia mencetak 20 gol di semua ajang.
Performa Haller di Liga Europa menarik perhatian klub Liga Inggris West Ham. Pada akhir musim 2018-2019, The Hammers membeli si pemain dengan mahar 45 juta pound sterling. Menurut media Inggris The Guardian, Haller menjadi pemain termahal yang pernah dibeli klub asal London itu.