Imbas Invasi Rusia ke Ukraina di Ranah Sepak Bola Eropa, Ada yang Mundur Sebagai Pemilik Klub

27 Februari 2022, 14:37 WIB
Roman Abramovich baru saja mengundurkan diri dari kursi pemilik klub London Barat, Chelsea FC imbas dari penyerangan Rusia ke Ukraina. /Instagram.com/@chelseafc

BERITA DIY – Imbas dari invasi Rusia ke Ukraina pada pergerakan sepak bola di Benua Eropa, ada yang sampai turun dari kursi pemilik klub, cek info selengkapnya di sini.

Menyusul ketegangan yang terjadi antara Rusia dan juga Ukraina yang terjadi sepanjang sepekan terakhir, pemilik sekaligus konglomerat minyak asal Rusia, Roman Abramovich melepaskan kepemimpinannya di Chelsea.

Hal ini merupakan buntut dari tindakan pemerintah Inggris yang mengecam invasi Rusia ke Kiev, Ibu Kota Ukraina.

Melalui laman resmi dan sumber resmi chelseafc.com Roman mengatakan bahwa dia akan menyerahkan kepemimpinannya di klub London Biru tersebut pada dewan direksi.

Baca Juga: Daftar 20 Negara Terbesar di Dunia Beserta Luas: Rusia, Amerika, Tiongkok, Indonesia Nomor Berapa?

“Selama hampir 20 tahun kepemilikan saya di Chelsea FC, saya selalu memandang peran saya sebagai penjaga Klub, yang tugasnya adalah memastikan bahwa kita sukses seperti yang kita bisa hari ini, serta membangun masa depan, sementara juga memainkan peran positif dalam komunitas kita,” tulisnya pada pernyataan di laman resmi Chelsea FC.

“Saya selalu mengambil keputusan dengan kepentingan terbaik klub. Saya tetap berkomitmen pada nilai-nilai ini. Itulah sebabnya saya hari ini menyerahkan penatagunaan dan perawatan klub ke yayasan amal Chelsea,”

“Saya percaya bahwa saat ini mereka berada dalam posisi terbaik untuk menjaga kepentingan Klub, pemain, staf, dan penggemar,” tutupnya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Vladimir Putin, Pemimpin Rusia: Presiden ke Berapa dan Apa Kehebatan yang Dimilikinya

Pernyataan ini juga berarti bahwa campur tangan Abramovich akan berkurang pada segala aktivitas klub, dan akan digantikan oleh tujuh dewan direksi di yayasan tersebut, seperti Bruce Buck, Emma Hayes, Lord Sebastian Coe, Piara Power, Paul Ramos, John Devine, dan Sir Hugh Robertson.

Melalui berita yang dikutip dari Antara, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson telah melakukan sanksi kepada sejumlah individu atau entitas yang memiliki afiliasi dengan pemerintah Rusia.

Beberapa di antaranya yang berkecimpung di dunia sepakbola adalah Alisher Usmanov, pemilik klub Everton, Roman Abramovich yang memiliki klub Chelsea, serta Aeroflot, perusahaan maskapai asal Rusia yang menjadi salah satu sponsor resmi Setan Merah, Manchester United.

Baca Juga: Perang Dunia 3 Batal? Rusia dan Ukraina akan Berdialog Ketika Tank Rusia Lindas Mobil Sipil Warga Ukraina?

Chris Bryant, salah satu anggota parlemen Inggris mendorong agar pemerintah Inggris supaya menyita aset Roman Abramovich dan melarangnya memiliki klub sepak bola, yang dimana merujuk pada kepemilikan Abramovich atas Chelsea.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Margaret Hodge, anggota parlemen dari Partai Buruh yang meminta pemerintah Inggris untuk memberikan sanksi pada Abramovich dan juga Usmanov karena dianggap sebagai bagian dari konglomerat yang mencuri dari rakyat Rusia.

Di Jerman, Schalke melalui pernyataan resminya di Twitter resmi klub berbahasa Inggris, menyatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk menghilangkan logo sponsor utama GAZPROM di baju tim.

Baca Juga: Profil Roman Abramovich, Pemilik Club Chelsea: Total Kekayaan dan Benarkah Terkena Dampak Perang Rusia?

Gazprom yang merupakan sponsor utama Schalke 04 sejak 2007 resmi akan hilang dari bagian dada di baju tim yang akan dipakai oleh punggawa Schalke, dan akan digantikan dengan tulisan 'Schalke 04'.

Selain hal tersebut, sebelum laga kasta kedua antara Karlsruher melawan Schalke 04 dimulai, kedua tim melakukan seremoni dengan berdiri melingkar di garis lingkaran tengah lapangan sebagai simbol dukungan untuk rakyat Ukraina yang sedang diinvasi oleh pihak Rusia.

Tak hanya dalam tingkat tim, UEFA selaku otoritas tertinggi sepak bola Eropa memutuskan untuk memindahkan final Liga Champions 2022 dari yang seharusnya digelar di Stadion Krestovsky, Saint Petersburg, Rusia, menjadi digelar di Stade de France di Saint-Denis di Prancis.

Baca Juga: Benarkah Final Liga Champions UCL 2021/2022 Dipindah UEFA ke Prancis Akibat Invasi Rusia ke Ukraina?

Mengenai keikutsertaan timnas atau klub dari Rusia dan Ukraina, UEFA meminta supaya pertandingan tersebut diadakan di tempat netral hingga ada kebijakan selanjutnya mengenai venue pertandingan.

Demikian imbas dari invasi yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina di bidang sepakbola Eropa, hingga ada yang mengundurkan diri dari kursi pemilik klub.***

Editor: Iman Fakhrudin

Tags

Terkini

Terpopuler