BERITA DIY - Pengoleksi gelar liga kedua terbanyak Liga Spanyol, Barcelona berhasil menjadi klub terbaik di abad 21 (Periode 2011-2020). Pemilihan ini dilakukan oleh Federasi Sejarah dan Statistik Sepak Bola (IFFHS) pada Rabu, 24 Maret 2021.
Sebagaimana dilansir BERITA DIY dari situs resmi klub, Barcelona mengumpulkan 2.877 poin di posisi pertama, disusul rival abadi mereka, Real Madrid dengan 2.782 poin, dan di posisi ketiga diduduki raksasa Jerman Bayern Muenchen dengan angka 2.594 poin.
“Penilaian ini ditentukan oleh rating kemenangan dan jumlah seri di setiap kompetisi,” tulis situs resmi fcbarcelona.com.
Baca Juga: Bansos BST Rp 300 Ribu Disalurkan Melalui 2 Cara: Ini Cara Cek dan Mekanisme Pencairan Bantuan
Bukan tanpa sebab La Blaugrana menjadi yang terbaik di abad 21. Dalam rentang waktu 2011-2020 22 trofi berhasil ditorehkan tim asal Catalan dengan rincian enam gelar La Liga, lima Copa del Rey, dua Liga Champions, dua Piala Super UEFA, dua Piala Dunia Antarklub dan lima Piala Super Spanyol.
Setelah sempat terseok dengan nirgelar di musim 2019/2020, kini bersama pelatih asal Belanda, Ronald Koeman, Barcelona sedang menapaki kembali jalur tradisi juara mereka di musim ini.
Sempat tuai kritik di awal musim dengan terjerembab di posisi delapan klasemen, Koeman mampu menjawabnya dengan kini skuad asuhannya hanya berjarak empat poin dari pemuncak klasemen sementara Liga Spanyol, Atletico Madrid.
Baca Juga: Terima Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Moeldoko: Saya Ingin Selamatkan Partai dan Bangsa
Baca Juga: Bacaan Surah ar Rahman Ayat 1-16, LENGKAP Bahasa Arab, Latin, dan Artinya dalam Bahasa Indonesia
Perjalanan Ronald Koeman di Barcelona memang bak roller coaster pada awal-awal musim. Terlilit hutang, terpaksa menjual pemain seperti Luis Suarez membuat Barcelona kesulitan dalam berkompetisi di La Liga.
Terkini, Barcelona juga sudah tersingkir dari ajang Liga Champions Eropa setelah dipecundangi wakil Prancis Paris Saint Germain dengan agregat 5-2.
Namun perlahan tapi pasti, Koeman mulai memutar otak dan dinilai berhasil menyeimbangkan kapal yang hampir tenggelam. Alih-alih mendatangkan pemain anyar yang mahal, Koeman berusaha merekrut pemain ‘murah’ seperti Alfred Schreuder, Henrik Larsson, dan Lord Braithwaite untuk membantu finansial Barcelona.
Masih ditopang megabintang Lionel Messi, Barcelona perlahan tapi pasti mulai menemukan jati diri mereka. Messi mampu memotivasi para pemain muda Barca untuk selalu tampil seratus persen.***