BERITA DIY - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyatakan bahwa Moeldoko yang mengklaim telah didaulat sebagai Ketua Partai Demokrat versi KLB guna menyelamatkan partai merupakan bentuk penyesatan terhadap publik.
Kamhar mengatakan bahwa yang dilakukan Moeldoko merupakan penyesatan opini. Menurutnya, Moeldoko sengaja menciptakan kesan bahwa seolah-olah ia adalah aktor pasif yang tengah dipinang untuk menjadi Presiden Partai Demokrat.
Padahal, masih menurut Kamhar, Moeldoko adalah aktor aktif yang berperan besar dengan menggunakan mantan-mantan kader Partai Demokrat sebagai operator untuk bergabung ke dalam timnya.
Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Beri Balasan Menohok atas Pernyataan Amien Rais yang Meragukan Kemampuan Jokowi
Kamhar menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Moeldoko tersebut bukanlah kali pertama. Sebelumnya, kata Kamhar, Moeldoko juga mencoba melakukan hal yang sama terhadap Partai Hanura, PPP, Golkar, dan PAN.
Hanya saja, hal tersebut juga gagal dilakukan. Namun, kegagalan Moeldoko pada partai-partai di atas memiliki alasan yang berbeda dengan kasius Partai Demokrat ini.
Keempat partai di atas, jelas Kamhar, pernah menjadi partai koalisi pemerintahan sah yang sedang berkuasa. Oleh karena itu, Moeldoko tak bisa melakuakan 'kudeta' karena jika berhasil dilakukan, hal itu akan mengganggu konstelasi dna hubungan antara pemerintah dengan partai-partai koalisi tersebut.
Sementara itu, pada kasus Partai Demokrat ini, Moeldoko secara terang-terangan merebut kursi ketua partai dengan cara menggelar KLB. Hal itu bisa dilakukan karena Demokrat merupakan partai nonkoalisi.