Kenali Monsun Australia Alasan Dibalik Hawa Dingin Beberapa Daerah di Indonesia

- 5 Agustus 2020, 09:43 WIB
Ilustrasi frozen leaf. Embun es yang terjadi di dataran tinggi Dieng merupakan fenomena anomali cuaca
Ilustrasi frozen leaf. Embun es yang terjadi di dataran tinggi Dieng merupakan fenomena anomali cuaca /Hester Wynolts/pexels

BERITA DIY - Pada akhir Juli fenomena embun es muncul lagi di dataran tinggi Dieng, Wonosobo. Kejadian ini bukan saja di tahun 2020 namun juga setiap tahunnya tiap kali musim kemarau tiba.

Dilansir dari Antara, 5 Agustus 2020, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa fenomena embun es di dataran tinggi Dieng memang bisa terjadi karena pengaruh angin monsun Australia yang bersifat dingin dan kering.

Wilayah Indonesia tentunya dilewati angin monsun Australia namun tak seluruhnya, hanya Jawa bagian selatan, Bali dan Nusa Tenggara.

Baca Juga: Ledakan Besar Terjadi di Beirut Lebanon, Rumah Mantan Perdana Menteri Rusak

Angin monsun sendiri merupakan angin yang terbentuk karena perbedaan tekanan udara antara benua dengan samudra. Angin ini setiap enam bulan sekali berganti arah hembus.

Terjadi pada periode Oktober hingga April, sebagai monsun barat (Asia), dan periode April hingga Oktober sebagai monsun timur (Australia).

Angin monsun Australia adalah monsun timur karena ia terjadi pada Oktober hingga April dan posisi matahari dekat dengan bumi di bagian utara. Letak matahari ini menyebabkan suhu di Benua Asia menjadi panas (tekanan minimum) dan suhu di Australia lebih dingin (tekanan maksimum)

Perbedaan tekanan suhu inilah yang menyebabkan angin bertiup dari Australia menuju Asia. Dalam hal ini berlaku hukum Buys Ballot bahwa angin berhembus dari tempat bertekanan maksimun ke tempat bertekanan minimum.

Angin yang dibawa dari Australia memiliki massa udara dingin dan kering.

Baca Juga: BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau, Hidroponik Menjadi Solusi Bercocok Tanam Sayur

Uap air yang terkadung dalam angin monsun Australia ini sedikit sehingga potensi terbentuknya awan relatif kecil. Ini menyebabkan perubahan suhu pada siang dan malam hari.

Fungsi keberadaan awan pada kondisi ini untuk menghalau atau menahan radiasi panas yang dipancarkan matahari. Karena terbentuknya awan relatif sedikit, ketika siang hari bumi menerima radiasi matahari secara maksimum, sehingga suhu menjadi panas.

Sedangkan malam harinya tidak ada awan yang menahan radiasi panas matahari keluar dari bumi, sehingga tidak ada panas yang tersimpan di atmosfer dan udara menjadi lebih dingin.

Angin monsun Australia ini tentunya membawa dampak pada akivitas kehidupan. Dampak postifnya, bagi petani merka bebas khawatir dari gangguan hujan ketika panen. Bagi nelayan, mereka aman dari terjangan gelombang tinggi.

Baca Juga: Jadwal 'Belajar dari Rumah' TVRI Besok, Rabu, 5 Agustus 2020

Namun dampak negatifnya, kemungkinan kekeringan jika kemarau berlangsung lama, risiko kebakaran hutan meningkat, dan menyebabkan beberapa masalah kesehatan seperti infeksi saluran pernapasan.***

Editor: Ina Nurhayati

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x