BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau, Hidroponik Menjadi Solusi Bercocok Tanam Sayur

- 5 Agustus 2020, 07:29 WIB
Tanaman hidroponik
Tanaman hidroponik /instagram.com/ @kapuas.hidrofarm

Berita DIY - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada tanggal 31 Juli 2020 secara tertulis memberikan keterangan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia bagian Selatan akan memasuki puncak kemarau yang dipengaruhi menguatnya angin monsun Australia sebagimana dilansir oleh Pikiran-Rakyat.

Angin Moonson Australia bergerak dari Benua Australia menuju Benua Asia dengan membawa udara yang bersifat dingin dan kering. Indonesia adalah salah satu dari berbagai negara yang akan mendapatkan dampak dari pergerakan angin Moonson Australia tersebut. Dampak bagi Indonesia adalah terjadinya musim kemarau yang berakibat pada menurunnya pasokan air sebagai kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Baca Juga: Banyak Dokter Meninggal Akibat Covid-19, Hasil Telusuran IDI Ternyata Ini Penyebabnya

Bagi sejumlah petani sayur, musim kemarau akan memberikan dampak pada hasil panen petani sayur yang menurun. Hal ini tentunya merugikan bagi para petani sayur yang terdampak musim kemarau. Namun hal ini dapat ditanggulangi dengan bercocok tanam menggunakan sistem Hidroponik.

Hidroponik merupakan salah satu sistem pertanian modern dengan memanfaatkan air tanpa memakai tanah dan menekankan penumbuhan kebutuhan nutrisi untuk menanam. Hidroponik menggunakan air dengan efisien sehingga sangat cocok diterapkan pada daerah dengan pasokan air terbatas atau pada kala musim kemarau. Bertanam dengan sistem hidroponik bukan hal yang baru dalam dunia pertanian. 

Baca Juga: Daftar Stasiun Kereta Api yang Menyediakan Rapid Test Lebih Cepat dan Murah

Kelebihan bertanam menggunakan sistem hidroponik antara lain adalah penggunaan lahan, pupuk, dan air yang lebih efisien, tanaman berproduksi tanpa menggunakan tanah, kuantitas dan kualitas produksi yang lebih tinggi dan bersih, serta pengendalian hama dan penyakit lebih mudah dilakukan. Hidroponik akan sangat menguntungkan bagi petani yang memiliki kesulitan air dan lahan yang terbatas.

Keunggulan lain dari bercocok tanam hidroponik adalah hasil panen yang memiliki kualitas lebih baik dibanding dengan bercocok tanam secara konvensional. Tanaman tidak mudah terkena hama dan harga jual pasar yang tergolong cukup tinggi.***

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: Instagram @bpptkg Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x