Network
BERITA DIY - Sejak akhir Juli hingga memasuki Agustus suhu di Yogya dan wilayah sekitarnya terasa lebih dingin. Bahkan di waktu malam mencapai angaka 18 derajat celcius.
Hawa dingin di Indonesia dan wilayah Yogya ini disebabkan dari moonson dingin Australia. Kondisi dimana pergerakan massa udara dari Australia yang membawa massa udara dingin dan kering ke Asia dan melewati Indonesia.
Diperkirakan kondisi ini sampai akhir Agustus atau awal September 2020.
Baca Juga: 302 Karyawan Postif Covid-19, Freeport Lockdown Selama 4 Bulan
Apalagi kalau punya alergi dingin harus lebih berhati-hati supaya tidak memicu alergen kambuh. Untuk itu perlu menjaga kondisi tubuh selalu fit dan berusaha agar tetap merasa hangat.
Aliran darah yang lancar menjadi salah satu alasan kondisi tubuh hangat walaupun udara sedang dingin.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan tanpa harus susah payah agar tetap hangat.
- Mengenakan pakaian berlapis adalah hal paling sederhana menjaga kehangatan tubuh. Pilih pakaian dari bahan wol atau bahan dengan material tebal. Jaket dan sweater menjadi paduan yang paling hangat untuk mencegah panas tubuh keluar.
Baca Juga: Banyak Dokter Meninggal Akibat Covid-19, Hasil Telusuran IDI Ternyata Ini Penyebabnya
- Daging sisa Idul Adha bisa digunakan dengan hemat untuk jangka lama, karena dagingnya mengandung lemak yang bisa membuat penceraan lebih lama dalam memproses. Proses penghancuran lemak inilah yang membuat tubuh bisa lebih hangat.
- Ngeteh atau ngopi dibarengi cengkrama dengan teman dekat, keluarga, atau pasangan. Karena suasana kehangatan yang membuat hati senang dan tubuh menjadi lebih aktif mengeluarkan energi.
