Banyak Dokter Meninggal Akibat Covid-19, Hasil Telusuran IDI Ternyata Ini Penyebabnya

4 Agustus 2020, 11:32 WIB
Seutas pita hitam untuk para tenaga medis dan dokter yang gugur dalam Pandemi Covid-19 /twitter.com/ @agnsprmdita/

 

Berita DIY – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berduka atas banyaknya kasus dokter meninggal akibat Covid-19. Pengurus Besar IDI pada tanggal 1 Agustus 2020 menyebutkan terdapat 72 dokter yang meninggal akibat paparan Covid-19 dari berbagai daerah di Indonesia.

Dilansir dari Radio RRI Pro 3 Jogja (102.9 MHz) pada tanggal 3 Agustus 2020 pukul 19.40 WIB perwakilan IDI yakni dokter Muhammad Adib Khumaidi, Sp. OT selaku Wakil Ketua Umum 1 Pengurus Besar IDI menjadi narasumber kaitannya dengan penyebab banyak dokter meninggal akibat Covid-19. Dokter Muhammad Adib Khumaidi, Sp. OT memberikan keterangan dari hasil telusuran IDI terkait fenomena dokter meninggal akibat Covid-19 yang akhir-akhir ini menjadi sorotan.

“Ada beberapa faktor yang kita coba telusuri dan ini bisa menjadi potensi sumber penularan dan sumber paparan yang terjadi kepada teman-teman sejawat kami” kata dokter Muhammad Adib Khumaidi, Sp. OT.

Baca Juga: Pemkab Bantul Tiadakan Malam Tirakatan Memperingati HUT RI Ke-75

Faktor-faktor penyebab itu diantaranya, yakni:

1. Fasilitas kesehatan yang belum memperhatikan ventilasi

Sebagian besar fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia kurang memberikan perhatian terhadap pentingnya ventilasi ruangan baik di fasilitas kesehatan primer, Puskesmas, dan rumah sakit. Virus akan terkumpul dalam ruangan tertutup dan menjadi sebuah potensi penularan dalam fasilitas kesehatan yang tidak semua fasilitas kesehatan didesain untuk menghadapi virus. Akan lebih baik apabila diterapkan zonasi yang mmebagi zona menjadi zona merah, zona kuning, dan zona hijau sehingga tenaga medis dapat menempatkan diri sesuai dengan zona ruangan.

2. Sumber Daya Manusia (SDM) dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan

Profesi dokter saat ini memiliki beban kerja yang meningkat atau tinggi. Hal tersebut menjadi faktor kelelahan yang berakibat pada turunnya daya tahan tubuh dan berakhir dengan dokter atau tenaga medis yang lain dapat lebih mudah terpapar Covid-19.

Baca Juga: Daftar Harga Emas Hari Ini, Selasa 4 Agustus 2020

3. Alat Pelindung Diri (APD) yang belum tercukupi secara merata

Dokter Muhammad Adib Khumaidi, Sp. OT juga mengemukakan bahwa masih terdapat daerah yang APD tidak mencukupi sehingga tidak dapat menjalankan proseur kesehatan yang dianjurkan dnegan maksimal. Hal ini terjadi di rumah sakit swasta dan fasilitas kesehatan primer, praktek mandiri dan klinik. Pembagian bantuan APD yang tidak meratta diduga menjadi faktor. Perlu ada langkah-langkah untuk pra-desain terhadap fasilitas-fasilitas kesehatan tersebut.

Regulasi pemerintah menanggapi hal tersebut sangat diharapkan agar permasalahan di fasilitas kesehatan teratasi. Dokter Muhammad Adib Khumaidi, Sp. OT juga berpendapat bahwa akan lebih baik lagi apabila terdapat cluster terhadap rumah sakit yang ada di Indonesia.***

Editor: Resti Fitriyani

Sumber: Twitter.com RRI

Tags

Terkini

Terpopuler