Penelitian Terbaru Ini Ungkap Orang-orang Yang Mungkin Kebal Covid-19

- 25 September 2020, 20:22 WIB
Paparan nyamuk demam berdarah dapat membuat seseorang kebal dengan Covid-19.
Paparan nyamuk demam berdarah dapat membuat seseorang kebal dengan Covid-19. /Galih Nur Wicaksono/Portal Jember

BERITA DIY - Seorang profesor asal Brasil menemukan penelitian terbaru mengenai penyebaran virus Corona. Dimana hasil penelitian ini sama sekali tidak disangka sebelumnya.

Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Miguel Nicolelis, seorang profesor di Duke University Brasil telah mengungkapkan hasil penelitiannya kepada publik.

Penelitian ini menganalisis hubungan antara penyebaran covid-19 dengan wabah demam berdarah dengue (DBD) di Brasil.

Baca Juga: Link Live Streaming Pertandingan Timnas Indonesia U-19 vs Bosnia GRATIS, Yuk Tonton

Dilansir dari Portal Jember, fakta mengejutkan bahwa paparan penyakit demam berdarah oleh nyamuk dapat memberikan kekebalan terhadap covid-19.

Diungkap melalui Reuters, para peneliti membandingkan distribusi geografis kasus virus corona dengan penyebaran demam berdarah pada 2019 dan 2020. Hasilnya, di daerah yang sempat terjadi demam berdarah hebat pada 2019 dan 2020, kasus covid-19 malah sebaliknya.

Di daerah-daerah tersebut, tingkat infeksi virus corona lebih rendah. Begitu juga dengan pertumbuhan kasus yang tergolong lebih lambat.

Baca Juga: Daftar Harga dan Spesifikasi HP Xiaomi Terbaru 25 September 2020

"Temuan yang mencolok ini meningkatkan kemungkinan menarik dari reaktivitas silang imunologis antara serotype Flavivirus demam berdarah dan SARS-CoV-2," ungkap penelitian tersebut.

Menurut Miguel, jika hasil tersebut terbukti benar, ada kemungkinan bahwa infeksi demam berdarah dengue dapat meningkatkan kekebalan terhadap covid-19. Dengan kata lain, vaksin atau imunisasi demam berdarah yang manjur dan aman, dapat membuat penerimanya memiliki sejumlah tingkat perlindungan terhadap covid-19.

Lebih lanjut, Miguel mengungkap bahwa hasil dari penelitian ini sangatlah menarik dan berkaitan dengan penelitian sebelumnya.

Baca Juga: Bikin Geger! Israel Ubah Masjid Bersejarah di Palestina Jadi Bar dan Aula Pesta

Sebelumnya, ditemukan bahwa orang yang memiliki antibodi demam berdarah dalam darah mereka menunjukkan hasil positif palsu untuk antibodi covid-19. Padahal, orang-orang tersebut tidak pernah terinfeksi virus corona. Hal ini menunjukkan adanya interaksi imunologis antara demam berdarah dan covid-19.

Interaksi ini tentu sangat tak disangka karena kedua virus tersebut berasal dari keluarga yang berbeda.

Namun, Miguel menegaskan bahwa masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hubungan antara demam berdarah dan covid-19.

Baca Juga: Mau Bantuan Kuota Internet Gratis 50 GB untuk Siswa TK hingga Mahasiswa? Ini Cara Dapatnya

Saat ini, hasil penelitian Miguel dan timnya telah diterbitkan di MedRxiv dan akan diterbitkan sebagai jurnal ilmiah.

Penelitian tersebut menyoroti hubungan antara penularan, kematian, dan tingkat pertumbuhan covid-19 yang rendah dengan tingkat antibodi demam berdarah yang tinggi di Brasil.

Perlu diketahui, kasus covid-19 di Brasil berada di urutan ketiga tertinggi di dunia. Namun, di negara bagian seperti Paraná, Santa Catarina, Rio Grande do Sul, Mato Grosso do Sul, dan Minas Gerais pertumbuhan covid-19 sangat lambat.

Baca Juga: Manajemen Pastikan Kartu Prakerja Gelombang 10 Jadi yang Terakhir! Buruan Daftar di prakerja.go.id

Tahun lalu hingga awal tahun 2020, di negara-negara tersebut kasus demam berdarah tergolong tinggi dibanding negara bagian lain.

Selain di Brasil, tim peneliti juga menemukan fakta serupa di Amerika Latin, Asia, serta pulau-pulau di Pasifik dan Samudra Hindia.***( Dinar Firda Rosa/Portal Jember )

Editor: Galih Nur

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x