Selain itu, Nazi menganut paham fasis dan Chauvinisme. Chauvinisme adalah paham yang menganggap bahwa ras diri sendiri adalah ras paling unggul, sementara paham fasis adalah paham yang berdasarkan prinsip kepemimpinan dengan otoritas mutlak atau absolut.
Paham fasis selalu membayangkan adanya musuh yang berada di mana-mana, baik di lingkungan sendiri, teman sendiri, hingga keluarga sendiri. Keberadaan musuh tersebut harus dihancurkan, sehingga negara bersatu untuk tujuan tersebut.
Dua paham ini yang kemudian diterapkan oleh Nazi pada visi dan misinya. Partai Nazi percaya bahwa bangsa Jerman adalah bagian dari ras Arya, ras superior yang lebih unggul dibanding ras lainnya, sedangkan kaum Yahudi adalah ras inferior dan paling berbahaya.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Untuk Daerah Istimewa Yogyakarta Hari Ini, Waspadai Hujan Disertai Angin Kencang
Menurut Nazi, kaum Yahudi adalah ancaman bagi masyarakat Jerman dan mampu menghancurkan Jerman. Nazi kemudian melakukan genosida selama lebih dari sedekade, dengan tujuan membersihkan Yahudi dari muka bumi.
Tindakan Holocaust yang dilakukan oleh Nazi berlangsung antara 1933 hingga 1945, dimulai dari Jerman, hingga meluas ke berbagai daratan yang berhasil dikuasai oleh Nazi.
Pada tahun 1938-1939, berbagai daerah seperti Austria dan Ceko diserang dan diokupasi oleh Nazi, serta Polandia yang akhirnya menciptakan Perang Dunia Kedua yang berlangsung antara 1939-1945.
Baca Juga: Kabar Baik! Merah Putih Bisa Berkibar Lagi Usai Sanksi WADA untuk Indonesia Dicabut
Di dua tahun berikutnya, Nazi membentuk Blok Poros dengan berbagai negara, seperti Hungaria Romania, Bulgaria, utamanya Italia dan Jepang, hingga pada 1942, pengaruh Nazi sudah mengontrol mayoritas Benua Eropa hingga ke Afrika Utara.
Mayoritas dari enam juta korban yang dibunuh oleh Nazi pada periode 1941 hingga 1945. Nazi dengan Final Solution melakukan genosida pada skala yang tidak terbayangkan.