Network
Andin dan Mama Rosa kemudian meminta pertolongan dokter, dan dokter beserta beberapa orang perawat siap menjalankan tugas mereka.
Sang dokter memeriksa Al sembari meminta seorang perawar untuk mengambil hasil CT-scan otak dan tulang tengkorak Aldebaran.
Baru saja mengamati, dokter tampak terkejut dengan mengucapkan kata 'Epidural Hematoma'. Rupanya Al mengalami Epidural Hematoma.
Baca Juga: Kisah AH Nasution, Jenderal Penumpas PKI yang Jujur hingga Kesulitan Bayar Pajak PBB Usai Meninggal
Epidural hematoma sendiri adalah kondisi ketika darah masuk dan menumpuk pada ruang yang terdapat di antara tulang tengkorak dan lapisan yang menyelimuti otak (dura).
Penyebab masukanya darah tersebut beragam, salah satunya adalah cidera karena kecelakaan sebagaimana yang dialamai Al. Gejalanya pun beragam, setiap orang berbeda-beda, salah satunya ialah kejang-kejang seperti yang Al alami.
Komplikasi yang ditimbulkannya pun beragam, di anataranya Koma, Herniasi otak, Hidrosefalus, Lumpuh, atau Mati rasa yang berlangsung paling lama 2 tahun.
Penangannya sendiri bisa dilakukan dengan jalan operasi sebagaimana yang disarankan dokter kepada Andin dan Mama Rosa.
Dengan sangat terpaksa, Andin menandatangani surat pernyataan bersedia untuk dilakukannya operasi bagi Al.
Rasanya sangat berat bagi Andin karena peluang keberhasilan operasi yang dijalankani Al nanti ternyata hanya 50:50.
