BERITA DIY - Selepas pulang dari Arab Saudi, Iman Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS) menyatakan siap damai dan tidak menginginkan ada kegaduhan di Indonesia dengan syarat pemerintah bersedia membebaskan para ulama dan habib yang dipenjara.
Tidak hanya itu, Habib Rizieq juga menyarankan agar pemerintah bersedia dan berani menerima kritikan.
Habib Rizieq mengatakan, pihaknya sudah berusaha untuk mengajak pemerintah berekonsiliasi dan dialog agar pemerintah tidak ada lagi kriminalisasi ulama.
Baca Juga: Awas Diblokir! Login www.prakerja.go.id Daftar Pelatihan Kartu Prakerja agar Insentif Cair
“Bicara soal pintu dialog sudah pernah saya sampaikan saat tabligh akbar di Masjid Istiqlal sebelum PilkadaDKI setelah yaitu aksi 212 di tahun 2016 dan di bulan Januari (2017) kita buat aksi 121,” ungkap HRS melalui channel Youtube milik FPI, Front TV yang diunggah hari ini, Kamis 12 September 2020.
Sayangnya, menurut Rizieq, saat itu pemerintah tak memberikan dialog untuk rekonsiliasi. Namun, malah terdapat beberapa tindakan yang menurutnya melakukan kriminalisasi terhadap ulama.
Karena itu HRS meminta agar pemerintah bersedia membebaskan para ulama yang dipenjara.
Baca Juga: Cara Cek Online Daftar Penerima BLT Banpres UMKM di link eform.bri.co.id/bpum pakai NIK KTP
"Bebaskan dulu para tokoh kita, masih banyak ulama kita yang saat ini menderita di penjara. Bebaskan Ustaz Abu Bakar Baasyir, Habib Bahar bin Smith," kata Habib Rizieq Shihab.